Jeddah (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Garuda sejak 2 Desember telah
menerbangkan 77.800 jemaah haji dalam 216 kloter atau sekitar 40,5 persen dari
seluruhnya 478 kloter (l92.000) haji reguler pada musim haji 1430H.
Data dari Konsul Haji Indonesia di Jeddah mengungkapkan, masih ada 262 kloter lagi dengan 114.200 jemaah yang akan diberangkatkan sampai 1 Januari, 2010.
Jika sampai l6 Desember seluruh jemaah diterbangkan dari bandara debarkasi King Abdul Aziz (KAA) Jeddah, sejak l7 Desember 140 kloter akan diberangkatkan melalui dua bandara debarkasi yakni KAA Jeddah dan 122 kloter melalui bandara debarkasi Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Sementara itu Kepala Daker Jeddah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subchan Cholid mengemukakan bahwa kepadatan frekuensi penerbangan melalui bandara
KAA Jeddah mulai berangsur-angsur ringan dengan telah pulangnya sebagian jemaah
haji khususnya dari negara-negara tetangga Arab Saudi seperti Turki, Tanzania, Sudan dan negara-negara di zasirah Arab lainnya.
Sejak pakan-pekan pertama kepulangan jemaah terjadi kelambatan pemberangkatan
pesawat sekitar tiga sampai lima jam dari jadwal semula akibat tingginya frekuensi penerbangan sehingga pesawat sulit mendapatkan areal parkir (parking slot) dan terjadinya kongesti penumpang di pintu-pintu masuk (gate) bandara.
Garuda sendiri menerbangkan antara 14 sampai 20 kloter sehari dari bandara KAA Jeddah sampai pekan kedua Desember,sedangkan mulai l6 Desember hanya sekitar lima sampai sembilan penerbangan dari bandara KAA Jeddah dan jumlah yang sama dari bandara AMAA Madinah.
Jemaah yang diberangkatkan dari Mekah dengan bus-bus sewaan (sekitar 70 Km) menginap dulu semalam di hotel transito di Jeddah sebelum mereka diterbangkan ke
tanah air.
Menurut catatan, tersebarnya jemaah di tujuh hotel transito cukup menyulitkan pengaturannya, misalnya terjadi keterlambatan-keterlambatan untuk mencari alamat
hotel karena supir bus-bus yang membawa mereka dari Mekah belum mengenal jalan-
jalan di kota Jeddah.
Untuk itu, di masa-masa mendatang, sejumlah pihak mempertimbangkan penggunaan
kembali pool transito haji di Madinatul Hujaj, Jeddah walaupun fasilitas dan kondisi bangunannya harus direnovasi dan diperbaiki.
Kompleks Madinnatul Hujaj yang diwakafkan oleh Raja Khalid, Arab Saudi untuk
keperluan urusan haji saat ini sebagian digunakan oleh PPIH untuk pool kendaraan
dan Balai Pengobatan Haji (BPHI), selebihnya digunakan oleh tim-tim haji dari
beberapa negara lainnya.
Pada musim haji 1430H , Indonesia mengirimkan sekitar 209.000 jemah haji, l92.000 adalah program haji reguler (Biaya Perjalanan Ibadah Haji, dulu ONH), sekitar 17.000 haji nonreguler (nonBPIH, dulu ONH Plus) dan sekitar 1.000-an haji nonkuota yang diberangkatkan biro-biro swasta tanpa koorinasi dengan departemen agama.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009