Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, terus membangun infrastruktur telekomunikasi dan akses internet demi pemerataan akses internet untuk belajar secara dalam jaringan di masa pandemi ini.

"Selama pandemi ini, teknologi, transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi, keniscayaan," kata Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah BAKTI, Danny J. Ismawan, dalam webinar "Manfaat Infrastruktur Jaringan dalam Menunjang Program Literasi Digital di Daerah 3T", Jumat.

Baca juga: Telkom dan BAKTI Kominfo digitalisasi 5 destinasi pariwisata prioritas

BAKTI menitikberatkan akses internet untuk empat sektor, yaitu pendidikan (4.467 titik), pemerintahan (2.530 titik), kesehatan (3.770 titik) dan pariwisata dan layanan publik (832 titik).

Pada sektor pendidikan, 71 persen dari 4.467 lokasi berada di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), sementara 29 persen di daerah non-3T. Lokasi akses internet yang dibangun BAKTI berada di balai latihan kerja (56), lembaga pendidikan swasta (43), perguruan tinggi (22), SMA (842), SMK (407), SMP (1.935), SD (645), lembaga pendidikan usia dini (71) dan pondok pesantren (446).

Penyediaan akses tidak sebatas internet hadir di lokasi tersebut, namun, satu paket dengan bagaimana teknologi tersebut digunakan secara produktif, dalam hal ini untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.

Di luar kendala saat pembangunan akses, BAKTI menilai tantangan terberat adalah bagaimana masyarakat mengadopsi teknologi yang sudah tersedia.

"Bagaimana hadirnya internet, kita optimalkan dampaknya untuk masyarakat di wilayah tersebut," kata Danny.

Adopsi internet di tengah pandemi semakin tinggi karena hampir semua aktivitas harus dilakukan dari jarak jauh, termasuk untuk belajar di sekolah, yang sejak setahun belakangan harus diadakan secara online.

Untuk itu, berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, BAKTI memberikan pelatihan bahasa Inggris melalui platform digital, untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen sejak 2018.

Badan Layanan Umum tersebut juga memberikan pelatihan digital kreatif untuk siwa di tingkat SMA dan SMK sejak 2019. Materi yang diberikan pada program ini mencakup pembuatan website, desain grafis, videografi, fotografi, programming dan penulisan copywriting.

BAKTI menggandeng Ruangguru, platform belajar online untuk pengembangan kompetensi guru melalui program Indonesia Teaching Fellowship pada bidang pedagogik, profesional hingga sosial.

Tahun ini, program tersebut diadakan di Kabupaten Asmat, Papua dan Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

"Harapan kami, teman-teman di daerah terpencil bisa merasakan kualitas pendidikan yang sama dengan yang di kota besar," kata Danny.

BAKTI hingga 2022 mendatang membangun menara BTS di daerah 3T di Indonesia. Dari 9.113 desa dan kelurahan di Indonesia yang belum terjangkau sinyal 4G, sebanyak 1.096 dibangun hingga 2020 dan 113 BTS ditingkatkan kapasitasnya dari jaringan 2G/3G ke 4G.

Tahun ini hingga 2021 nanti, BAKTI akan membangun menara BTS di 7.904 titik.

Baca juga: BAKTI Kominfo rinci pembangunan 421 BTS di NTT

Baca juga: Satelit SATRIA-1 masuk tahap konstruksi

Baca juga: BAKTI jembatani kesenjangan masyarakat desa dengan kota

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021