satwa-satwa yang ditranslokasi merupakan satwa yang dilindungi UU kecuali pitohui selatan, isap madu kepodang dan jagal Papua
Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua menerima translokasi satwa sebanyak 46 ekor dari 10 jenis aves atau burung dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Konservasi Alam Nasional 2021.
Kepala BBKSDA Papua Edward Sembiring dalam siaran persnya di Jayapura, Jumat, mengatakan satwa-satwa tersebut berasal dari Balai KSDA Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Jenis-jenis satwa dari Balai KSDA Jawa Tengah adalah empat ekor kakatua koki (Cacatua galerita), satu ekor mambruk victoria (Goura victoria) dan dua ekor kasuari
gelambir ganda (Casuarius casuarius)," katanya.
Baca juga: LIPI temukan jenis baru Burungbuah di Papua Barat
Menurut Edward, sementara jenis-jenis satwa dari Balai Besar KSDA Jawa Timur adalah 12 ekor kakatua koki, satu ekor mambruk victoria, satu ekor kasuari gelambir ganda, satu ekor isap madu kepodang (Gavicalis versicolor), lima ekor pitohui selatan (Pitohui uropygialis), satu ekor perkici pelangi (Trichoglossus haematodus).
Selain itu, satu ekor nuri raja Papua (Aprosmictus erythropterus), satu ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), 15 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory) dan satu ekor jagal Papua (Cracticus cassicus).
Baca juga: Burung cenderawasih paling banyak diselundupkan dari Jayapura
"Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, satwa-satwa yang ditranslokasi merupakan satwa yang dilindungi undang-undang, kecuali pitohui selatan, isap madu kepodang dan jagal Papua," katanya.
Dia menjelaskan sebagai komitmen bersama dalam pengawasan dan pengendalian peredaran tumbuhan dan satwa liar, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai KSDA Jawa Tengah dan Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur.
Baca juga: BKSDA Maluku amankan burung julang Papua
“Bekerja di bidang konservasi ini seperti Nabi Nuh, yang menyelamatkan satwa-satwa demi kelestariannya di masa mendatang, dalam hal ini bekerja untuk Tuhan, meskipun masih terdapat pelanggaran terkait tumbuhan dan satwa liar ini, tetapi saya berharap komitmen berbagai pihak tetap terjalin dan semakin kokoh ke depan,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya berharap tindak ilegal terhadap satwa dilindungi tidak lagi terjadi, atau minimal berkurang dan terus berkurang, di mana untuk mewujudkan itu, diperlukan sinergi semua pihak secara terus-menerus.
Baca juga: LMA minta pejabat Papua selamatkan burung cenderawasih dari kepunahan
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021