Jakarta (ANTARA) - Para pegiat usaha ekonomi kreatif (parekraf) diminta menjadikan masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sebagai momen untuk memperbaiki dan mengevaluasi nilai-nilai yang terkandung dalam standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviromental Sustainability).
Permintaan itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno di dalam acara virtual KOMPAG (Komunitas Partner Gofood) Akbar, Jumat.
Baca juga: Tiga hal penting untuk membangun pariwisata terintegrasi transportasi
“Dua minggu ke depan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif ini kita minta tingkatkan kepatuhannya pada CHSE,” kata Sandi.
Mantan wirausaha itu pun menyebutkan dari sisi Cleanliness, ia mencontohkan dari sisi industri kuliner setidaknya bagi yang belum menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan atau faceshield di masa PPKM darurat ini bisa melengkapi kekurangannya.
Hal itu untuk meningkatkan rasa kepercayaan pelanggan pada kebersihan dari para pelaku industri kuliner di tengah pentingnya kondisi menjaga kesehatan ini.
Lalu dari segi Health, para pelaku parekraf diminta menjaga kondisi tubuh dalam keadaan yang prima.
Di samping itu juga, mereka diminta untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 agar bisa memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
“Ini perintah ya dari Parekraf, kalian semua harus divaksin jangan pilih- pilih vaksinnya apa,” kata Sandi.
Baca juga: Hotel dengan standar CHSE lebih diminati
Untuk mitra Gofood, Sandi bahkan merencanakan untuk berkoordinasi dengan Gojek untuk memfasilitasi adanya pemberian vaksinasi COVID-19 kepada mitra- mitra Gofood.
Terkait unsur Safety, penerapan protokol kesehatan diharapkan dapat dijaga dengan baik mulai dari penggunaan masker sebanyak dua lapis, rajin mencuci tangan saat akan beraktivitas, hingga tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Terakhir dari sisi Enviromental sustainability, Sandi mengharapkan para pegiat ekonomi kreatif bisa menggunakan inovasi yang lebih ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem di alam yang saat ini mengalami pemanasan global.
Jika mengambil industri kuliner, Sandi mengharapkan penggunaan plastik bisa diminimalisir.
Contoh lainnya adalah dengan melakukan produksi menggunakan energi yang terbarukan atau menjaga air bersih untuk memastikan para pegiat ekonomi kreatif di Indonesia pun memiliki kesadaran akan tanggung jawab menjaga kondisi alam.
“Memang kondisi ini it’s very difficult, ini berat tapi tentu kami dukung kebijakan ini 100 persen. Kami yakin untuk bangkit dan pulih dari sisi ekonomi kami harus menekan angka COVID-19,” katanya.
Baca juga: Sandi sebut berbagai acara mulai bisa digelar dengan protokol ketat
Baca juga: Raih sertifikat CHSE, TSI Cisarua gelar Ramadhan di Kampung Karavan
Baca juga: Wisatawan domestik kunci pemulihan ekonomi pariwisata Indonesia
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021