Jakarta (ANTARA) - Presiden Juventus Andrea Agnelli menyatakan ia masih menghormati Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan siap diajak berdiskusi tentang proyek Liga Super Eropa jika lawan bicaranya itu berkenan.

Juventus-nya Agnelli bersama Real Madrid dan Barcelona menjadi tiga tim tersisa di antara para inisiator yang tetap bertahan dengan proyek mereka menggelar liga tengah pekan tandingan Liga Champions.

Pengadilan niaga Spanyol di Madrid pada Kamis baru saja mengeluarkan putusan bahwa UEFA harus membatalkan semua sanksi yang mereka jatuhkan kepada ketiga klub serta sembilan tim inisiator lainnya yang sudah mundur dari proyek Liga Super Eropa.

Pengadilan itu juga meminta Peradilan Uni Eropa untuk menetapkan apakah FIFA dan UEFA melanggar regulasi persaingan Uni Eropa lewat langkah mereka mencegah pendirian Liga Super Eropa pada Mei.

Baca juga: Pengadilan Spanyol perintahkan UEFA tak sanksi tim-tim Liga Super
Baca juga: Agnelli berkilah Liga Super Eropa demi selamatkan industri sepak bola

Hal-hal itu menjadi dorongan tambahan bagi Agnelli beserta sekutunya dalam upaya mereka mengubah struktur sepak bola Eropa.

"Saya menegaskan kembali kemauan kami untuk berdialog cara menghadapi masalah-masalah mendasar di sepak bola Eropa," kata Agnelli dalam sebuah jumpa pers dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.

"Kami tidak takut dengan ancaman dan percaya bahwa tindakan legal kami akan membuahkan hasil memuaskan, tetapi kesuksesan terbesar adalah membuka pintu dialog," ujarnya menambahkan.

Ketika Liga Super Eropa diproklamirkan April lalu, UEFA mengecam proyek tersebut bahkan Ceferin yang sebelumnya punya hubungan dekat dengan Agnelli menyebut Presiden Juventus itu sebagai "ular".

Baca juga: Presiden PSG terpilih jadi ketua baru Asosiasi Klub Eropa
Baca juga: UEFA marah besar, sebut ada ular di balik Liga Super Eropa

Bersamaan dengan proklamasi Liga Super Eropa, Agnelli menanggalkan kursi presiden Asosiasi Klub Eropa (ECA) serta jabatannya di komisi eksekutif UEFA.

Ia juga menegaskan kembali keyakinannya bahwa Juventus bersama-sama dengan Real Madrid dan Barcelona akan tetap tampil di Liga Champions 2021/22 kendati sempat terancam penyelidikan disipliner UEFA yang belakangan ditangguhkan pada pertengahan Juni.

"Kami sangat yakin akan main di Liga Champions 2021/22," kata Agnelli.

"Saya menghormati Ceferin, tetapi mereka yang berkecimpung di dunia bisnis tentu paham apa artinya perjanjian larangan mengungkap informasi, jadi, dengan saya mundur dari semua posisi, saya percaya telah bersikap dengan benar.

"Saya percaya waktu akan mengurai semua kesalahpahaman ini," tutupnya.

Baca juga: Juve, Barca dan Madrid dipastikan main di Liga Champions musim depan
Baca juga: Ceferin sewot tuding Juventus, Madrid dan Barca ancam UEFA
Baca juga: Enam tim besar Liga Inggris akan didenda karena Liga Super Eropa
Baca juga: Gagal di Eropa, proyek Liga Super dapat lampu hijau di Afrika

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021