Tentu, untuk menambah khazanah dan diskursus mengenai wisata halal di Indonesia, saya mendukung langkah yang disiapkan Forum Akademisi Indonesia yang menggagas penulisan buku ini

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Sandiaga Uno mendukung penuh rencana pembuatan buku mengenai wisata halal Indonesia yang digagas oleh Forum Akademisi Indonesia (FAI).

"Tentu, untuk menambah khazanah dan diskursus mengenai wisata halal di Indonesia, saya mendukung langkah yang disiapkan Forum Akademisi Indonesia yang menggagas penulisan buku ini," katanya dalam diskusi virtual FAI-Kemenparekraf, yang diikuti dari Serang, Banten, Kamis (1/7).

Diskusi virtual itu juga diikuti oleh Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya, Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Erwita Dianti dan pejabat Kemenparekraf lainnya.

Di sisi lain, dari jajaran FAI hadir Sekjen FAI Eni Heni Hermaliani, Penasihat FAI Dr Aat Surya Safaat, dan Wakil Ketua Bidang Hubungan Dalam dan Luar Negeri FAI Didin Syahrudin Sukeni.

Menparekraf lebih lanjut mengemukakan wisata halal yang dalam terminologi pariwisata global juga disebut "Moslem friendly tourism" atau wisata ramah Muslim memang terus membutuhkan sosialisasi, termasuk bagaimana meningkatkan literasinya terkait agenda tersebut.

Oleh karena itu Sandiaga Uno menyatakan dukungannya atas rencana yang digagas oleh FAI tersebut yang tentunya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih paripurna kepada publik terkait wisata halal itu.

Ia juga menjelaskan bahwa daerah di Indonesia yang sudah menerapkan konsep wisata halal adalah Sumatera Barat yang dikuatkan dengan adanya Peraturan Daerah (Perda), sedangkan di Nusa Tenggara Barat kini sedang disiapkan adanya 'enclave' atau daerah-daerah kantong wisata halal.

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Hubungan Dalam dan Luar Negeri FAI Didin Syahrudin Sukeni mengemukakan bahwa buku yang akan diberi judul "Tokoh Nasional Bicara Wisata Halal" itu adalah wujud sumbangsih FAI bagi negeri ini, khususnya untuk memberikan gambaran yang utuh tentang wisata halal.

"Barangkali selama ini masih ada pemahaman yang tidak utuh terkait wisata halal di Indonesia, karena itu untuk meningkatkan literasi mengenai hal itu FAI menggagas penulisan buku tersebut," katanya.

Pada kesempatan yang sama Penasihat FAI Aat Surya Safaat menyatakan FAI siap mendukung visi dan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata kelas dunia serta menumbuhkan industri ekonomi kreatif dan memperluas lapangan kerja.

“FAI siap bersinergi serta akan memberikan dukungan, tentunya secara akademis, termasuk melalui pembuatan buku wisata halal tersebut,” kata wartawan senior yang juga pernah menjadi Kepala Biro Kantor Berita ANTARA di New York, AS dan Direktur Pemberitaan ANTARA itu.

Baca juga: Wapres tegaskan wisata halal bukan objek wisata disyariahkan

Baca juga: Sandiaga Uno tegaskan silang pendapat soal wisata halal sudah selesai

Baca juga: Forum Akademisi Indonesia kunjungi Kantor Berita Antara

FAI itu sendiri adalah wadah inspiratif yang bertujuan mensinergikan potensi para akademisi di manapun mereka berada serta mewujudkan visi mencerdaskan anak bangsa menuju Indonesia berprestasi. Deklarasi pembentukan forum tersebut dilakukan pada 23 Mei 2015 di Jakarta.

Selain Aat, Penasihat FAI adalah ekonom senior Dr Ichsanuddin Noorsy, Abdullah Hehamahua (mantan Penasihat KPK), dan Dr Intan Syah Ichsan (Chief Operating and Marketing Officer PT Samuel Aset Manajemen), sedangkan ketuanya adalah Dr Indra Cahya Uno, akademisi Universitas Indonesia (UI).

FAI telah melakukan banyak kajian mengenai berbagai isu nasional seperti pengembangan ekonomi syariah serta bagaimana mengatasi masalah korupsi dan narkoba dengan melibatkan para pakar di bidang yang terkait.

Selain itu FAI terus memfasilitasi pemberian beasiswa kepada para mahasiswa di beberapa perguruan tinggi dalam bentuk keringanan biaya pendidikan atas kerjasama dengan perguruan tinggi yang bersangkutan. Beasiswa diberikan secara sangat selektif kepada mahasiswa berprestasi dari keluarga yang tidak mampu atau anak-anak yatim piatu.

Baca juga: Kemenparekraf gandeng Masjid Istiqlal kembangkan wisata halal

Baca juga: Wapres dorong wisata di Papua ramah muslim

Baca juga: Banten targetkan jadi 10 besar destinasi wisata halal

Baca juga: Pemkot Malang dorong sertifikasi halal sektor pariwisata

Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021