Palembang (ANTARA News) - Perasaan lega, bahagia, dan senyuman puas terlihat jelas pada raut muka panitia embarkasi haji Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), saat melepas kelompok terbang (kloter) 23 atau kloter terakhir calon haji (calhaj) daerah ini dari asrama haji Palembang ke Tanah Suci melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
"Alhamdulillah, semua kloter calhaj Sumsel dan Bangka Belitung sudah selesai diberangkatkan ke Tanah Suci," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Depag Sumsel, H Najib Haitami, di Palembang, Sabtu (21/11).
Menurut dia, dengan telah diberangkatkan calhaj kloter terakhir dari embarkasi Palembang itu, sekarang ini tinggal menunggu kepulangan mereka dari menunaikan
ibadah Rukun Islam kelima tersebut.
Pemberangkatan calhaj dari embarkasi Palembang berlangsung bergelombang sejak 24 Oktober hingga 21 November umumnya berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti serta sesuai dengan jadwal yang ditentukan, kata Haitami pula.
Sebanyak 23 kloter calhaj dari embarkasi Palembang itu sudah diberangkatkan ke
Tanah Suci, kesemuanya dengan menggunakan pesawat Garuda.
Calon haji Sumsel yang menunaikan ibadah haji tahun 2009 ini, sebanyak 6.293 orang dan terbagi dalam 20 kloter, ditambah calhaj dari Bangka Belitung sebanyak 943 orang terbagi dalam tiga kloter.
Setiap kloter itu didampingi lima orang petugas, sehingga jumlah total petugas yang berangkat sebanyak 115 orang.
Jumlah semua calhaj dan petugas haji yang diberangkatkan sebanyak 7.351 orang pada tahun 2009 ini.
Pelepasan kloter terakhir calhaj Sumsel itu, dilakukan secara langsung oleh Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, didampingi Ketua DPRD Sumsel, Wasista Bambang Utoyo, dan para anggota Komisi V DPRD Sumsel.
Bantuan 333 Riyal
Pada pemberangkatan calhaj Sumsel tahun 2009, pemprov memberikan bantuan uang transportasi lokal bagi para jemaah di Tanah Suci, mengingat jarak maktab (permukiman jemaah haji) yang relatif jauh dari Masjidil Haram.
Bantuan uang transportasi itu, untuk meringankan beban calhaj Sumsel selama di
Mekkah sehingga mereka bisa melaksanakan ibadah dengan baik, kata Gubernur
Sumsel, H Alex Noerdin.
Uang transportasi haji itu, sebesar Rp1 juta per orang, dan diberikan kepada Calhaj dalam bentuk uang riyal sehingga mereka menerima masing-masing sebesar 333 riyal dan Rp1.000, - per orang yang diberikan sebelum mereka berangkat ke Tanah Suci.
Alex Noerdin mengatakan, bantuan uang transportasi haji itu akan terus dilanjutkan pada tahun berikutnya untuk membantu calhaj Sumsel.
Pada tahun 2010 nanti, uang transportasi calhaj itu juga sudah dianggarkan dalam
APBD Sumsel, kata dia lagi.
Umumnya semua calhaj daerah ini menyambut gembira bantuan uang transportasi haji dari Pemprov Sumsel itu, karena diharapkan bisa meringankan beban mereka ketika berada di Mekkah.
Calon haji Sumsel yang tergabung dalam Kloter 23, Sulastri (57), menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sumsel, karena telah memberikan bantuan
transportasi haji tersebut.
Dana bantuan transportasi haji dari Pemerintah Provinsi Sumsel itu sangat
membantu sekali, kata dia lagi.
Ia menuturkan, untuk berangkat haji pada tahun 2009 ini, ia harus menabung selama 10 tahun, karena dirinya hanya pensiunan pegawai negeri sipil.
Karena itu, bantuan uang transportasi haji itu bisa meringankan biaya transportasi selama berada di Tanah Suci nanti, ujar dia pula.
Kabid Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Depag Sumsel, H Udin Djohan mengatakan, tahun 2009 ini merupakan tahun keempat bagi embarkasi Palembang dalam memberangkatkan calhaj ke Tanah Suci.
Setiap tahun, pihaknya akan terus berusaha memperbaiki pelayanan haji kepada calon haji yang berangkat melalui embarkasi Palembang.
Pada pemberangkatan calon haji tahun 2009 ini, sejumlah perbedaan layanan diberlakukan dibandingkan tahun 2008 lalu, seperti pintu masuk asrama haji hanya satu pintu, sedangkan sebelumnya dua pintu.
Hal itu dilakukan untuk menjaga agar para calon haji lebih terjaga, dan menghindari banyak pengunjung yang masuk ke asrama haji tersebut, kata dia.
Hal lain yang baru pada pemberangkatan calon haji tahun 2009 ini, adalah perubahan paspor dari coklat ke paspor hijau.
Walaupun ada perubahan peraturan itu, tetapi pihaknya tidak mengalami permasalahan yang berarti dan semua bisa berjalan dengan baik, ujar dia pula.
Kemudian pada tahun 2009 ini, juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh calon haji, padahal pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada.
Pemeriksaan suhu tubuh para calon haji itu, dilakukan sesuai dengan kententuan pemerintah Arab Saudi, dan bagi mereka yang suhu tubuhnya 38 derajat celcius atau lebih tidak diperbolehkan masuk Arab Saudi.
"Jadi, semua calon haji yang berangkat melalui embarkasi Palembang suhu tubuhnya harus normal sekitar 36-37 derajat celcius, ujar Udin pula.
Kalau suhu tubuh calon haji tersebut sekitar 38 derajat celcius, dinilai rawan dan salah satu pertanda terjangkit virus membahayakan H1N1 (flu babi), karena itu tidak diperbolehkan berangkat sebelum suhunya normal kembali, demikian Udin Djohan.
Ibadah haji, sesuai ketentuannya memang wajib dilaksanakan semua umat Islam yang memiliki kemampuan, tidak hanya mampu secara finansial/ekonomi untuk membiayai pemberangkatan.
Para calhaj itu, juga dituntut memiliki kesiapan mental dan fisik yang sehat serta rohani yang mantap dengan bekal kesiapan iman dan pengetahuan tentang tata tertib rukun haji yang harus dilaksanakan.
Senyum melepas kepergian kloter terakhir calhaj Sumsel, diharapkan pula memberi arti dengan senyum serupa, sekembali mereka melaksanakan ibadah dalam kondisi tetap sehat wal afiat, dan benar-benar membawa predikat sebagai haji yang mabrur.(*)
Pewarta: Susilawati
Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009