mendadak oleh penyusup saat berlangsungnya serangkaian ritual ibadah haji mulai Kamis pekan ini.
"Saya yakin, tidak akan ada serangan mendadak, kami tidak akan biarkan hal itu
terjadi dan kami sudah merencanakan pengamanan berdasarkan pengalaman kami melayani jemaah haji dari tahun ke tahun," kata Jubir Depdagri Arab saudi Mayjen Mansour Al-Turki seperti dikutip Arab News,Rabu.
Sementara itau, sebelumnya Deputi II Perdana Menteri dan Mendagri Pangeran Naif juga telah menegaskan, persiapan pengamanan jalannya ibadah haji telah dirancang, khususnya untuk menghadapi aksi-aksi yang dapat menganggu jalannya ibadah.
Menurut Turki, tidak kurang 20.000 aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan jutaan massa jemaah yang akan melontar jumrah di jembatan jamarat, Mina, mulai Jumat siang sampai tiga hari setelah itu.
Kebijakan untuk membatasi kendaraan minimal berkapasitas 25 penumpang untuk memasuki kawasan Arafah dan Mina, lanjutnya, juga diambil berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Sementara Jubir Menteri Keshatan Khalid Al-Mirghalani menyatakan bahwa Arab Saudi aman dari virus flu babi (H1N1) dan berbagaia upaya telah dilakukan untuk mencegah pandemi penyakit tersebut.
Menurut catatan, Arab telah melancarkan tahap pertama kampanye vaksinasi bagi satu juta warganya, dengan sasaran utama para calon haji lokal dan staf yang berhubungan atau melakukan kontak-kontak dengan jemaah haji.
Ia mengungkapkan, hanya empat di antara jutaan calon jemaah haji terbukti terinfeksi
penyakit tersebut, sementara pemerintah Arab Saudi juga telah menyiapkan pusat-pusat kesehatan di seluruh lokasi ibadah untuk mencegah dan menangani kesehatan para calon haji.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009