"Saya ikut gembira, para jemaah umumnya merasa senang, " katanya saat berada di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Minggu dinihari menjelang kepulangannya kembali ke tanah air.
Selain berkoordinasi dengan Dubes RI di Arab Saudi, Konjen RI Jeddah, Amirul Haj dan jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesi (PPIH), Agung Laksono juga memantau layanan pondokan calhaj di Mekah, persiapan katering saat acara puncak haji (Wukuf) di Padang Arafah dilanjutkan dengan melontar jumrah di Mina.
Menurut Menko Kesra, para jemaah khususnya yang tinggal di pondokan di Ring 2 di Mekah (berjarak minimal dua Km dari Masjidil Haram) bisa memaklumi kekurangsempurnaan layanan bus ulang-alik dari pemondokan ke Masjidil Haram sehingga kadang-kadang mereka harus menunggu di halte-halte pemberangkatan atau halte kepulangan dari Masjidl Haram.
Sementara dalam peninjauannya ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina, sekitar 20 Km dari Mekah) ia juga menilai, tuan rumah (pemerintah Arab Saudi) telah merapikan, melakukan perbaikan dan menambah berbagai fasilitas umum seperti jalan-jalan akses ke tenda-tenda jemaah, perluasan lokasi tenda dan kamar mandi dan jamban-jamban umum.
Mengenai persiapan katering saat berlangsung ritual Wukuf dan melontar jumrah, Agung Laksono mengemukakan bahwa PPIH telah berkoordinasi dengan penyelenggara lokal (maktab) untuk memberikan layanan lebih baik, termasuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Tiap-tiap maktab (seluruhnya 70 maktab) yang bertanggung jawab terhadap sekitar 2.500 sampai 3.000 jemaah Indonesia, menurut dia, telah menjamin ketersediaan dan kelancaran pengaturan dan pasokan hidangan.
Caranya dengan menyediakan porsi cadangan dan tambahan meja-meja hidangan agar jemaah tidak berebut saat makan tiba.
Sejak beberapa tahun ini hidangan untuk calhaj selama berada di Armina diberikan secara prasmanan untuk menghindari kekacauan dengan pemberian nasi kotak seperti yang dilakukan sebelumnya.
Agung juga meminta agar para petugas PPIH tetap bersemangat memberikan layanan terbaik pada jemaah sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Susilo B Yudhoyono yang menyebutkan bahwa layanan penyelenggaraan ibadah haji adalah salah satu program kerja
Berbeda dengan pernyataan Agung Laksono, Tim Pemantau Haji Komisi 8 DPR yang dipimpin ketuanya, Gondo Radityo Gambiro baru-baru ini mengancam akan membentuk tim investigasi mengenai buruknya layanan haji seperti penyediaan pemondokan dan transportasi di Mekah yang dikeluhkan jemaah.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009