"Rencananya, calhaj kloter 83 asal Sumenep yang tiba di asrama haji pada Rabu (18/11) pukul 13:00 WIB itu terbang ke Tanah Suci pada Kamis (19/11) pukul 12:10 WIB, namun berubah menjadi Jumat (20/11) pukul 23:10 WIB," kata Humas PPIH Embarkasi Surabaya H. Sugianto di Surabaya, Jumat.
Ia mengatakan para calhaj dari Sumenep itu masih beruntung, karena perubahan jadwal itu diketahui sejak awal, sehingga mereka tidak diberangkatkan keluar asrama haji atau harus menginap di hotel.
"Yang pasti, perubahan keberangkatan kloter 83 bukan karena ada masalah dengan pesawat dengan nomor penerbangan SV 5555 yang mengangkutnya, namun karena izin landing di Bandara King Abdul Aziz Jeddah yang berubah," katanya.
Menurut supervisor SAA di asrama haji, Yudha M. Rendra, keterlambatan itu akibat izin landing pesawat di Jeddah yang berubah.
Namun, katanya, segala bentuk akibat dari keterlambatan itu sudah menjadi tanggungjawab maskapai penerbangan (Saudi Arabian Airlines), termasuk pemberian snack, makan, dan penginapan, sesuai kontrak perjanjian Depag dengan SAA.
"Karena kondisi asrama haji memungkinkan untuk dipakai menampung calhaj kloter 83, maka SAA tidak perlu mencari penginapan di luar asrama haji, namun SAA menanggung semua pembiayaan konsumsi dan akomodasi," katanya.
Hingga kini, proses pemberangkatan calhaj dari Embarkasi (titik keberangkatan) Surabaya tinggal empat kloter yakni kloter 85 (Pamekasan) dan 86 (Pamekasan) yang berangkat pada 20 November serta kloter 87 (Sampang) dan 88 (Sampang dan Pamekasan) yang berangkat pada 21 November.(*)
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2009