Media Centre Haji (MCH) Mekah mengungkapkan, Jumat, kejadian yang berlangsung pukul 5.30 pagi waktu setempat membuat panik jemaah lain yang sedang bersiap-siap untuk pergi ziarah.
Acara ziarah menjadi batal, karena kaca depan bus hancur tertimpa tubuh korban, sedangkan menurut saksi mata, Suud H. Rahim yang juga petugas kesehatan Tim Haji Sektor VIII Mekah, ia melihat Zahra duduk di atas tembok pembatas lantai enam yang biasa digunakan menjemur pakaian.
Rekan jemaah lain bergegas naik ke lantai enam untuk mengingatkan korban. Namun sebelum sampai ke lantai yang dituju, Zahra sudah melompat dan terjatuh.
"Korban jatuh menimpa bagian depan bus yang akan membawa rombongan calhaj asal Palembang berziarah," ujarnya.
Sementara dokter sektor Tim haji yang tengah bertugas, dr. Sugihartono mengungkapkan, korban meninggal di tempat dan di saku korban ditemukan obat-obatan psikotropika yang diresepkan dokter.
"Berdasar keterangan dokter kloter, yang bersangkutan memang tengah menjalani perawatan kejiwaan. Berdasarkan obat-obatan yang ditemukan di sakunya, korban mengalami gangguan kejiwaan schizofrenia," tambahnya.
Rekan-rekan Zahra sesama rombongan semula tak menyangka ucapan korban akan diwujudkan. Sebelumnya ia pernah mengatakan pada salah satu rekan serombongan bahwa ia ingin meninggal di Tanah Suci. "Ternyata ucapannya terbukti," ujar rekan almarhumah yang tidak bersedia disebutkan identitasnya itu.
Sampai hari ini taercatat sudah 86 calhaj Indonesia meninggal di tanah suci dengan berpulangnya 10 jemaah lagi sejak Kamis lalu.
Nama-nama uyang meninggal: Kasdeg Monadi (72) asal Lamongan, Madham Said (68) asal Semendo, Basirudin Diposemito (80) asal Nganjuk, Arsid Tualib (64) asal Air Puar, Sumbar,
Umar Muhammad (60) asal Bengkalis, Samad Miin (64) asal Tangeranga, Ny. Zulaikah Madelan (61) asal lamongan, Yahya Harahap (62) asal Purba Sinomba, Sumut dan ABdullah Usman (59) asal Bima.
Penyebab kematian, Kasdeg, Arsid Tualid, Yahya, Abdullah dan Samad akibat gagal jantung (cardiac arrest), Madham dan Basirun akibat penyakit pernafasan (respiratory failure), sementara Umar dan Zulaikhah akibat peradangan karena infeksi (sepsis shock).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009