Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mendapat bantuan berupa hibah vaksin dan sumbangan dana untuk menyediakan vaksin COVID-19 dari pemerintah Jepang, Australia, dan Amerika Serikat (AS).
Saat menyampaikan keterangan pers via daring di Jakarta, Kamis, ia mengatakan bahwa pemerintah mendapat bantuan 2,1 juta dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dari pemerintah Jepang.
"Itu hibah dan donasi dari Pemerintah Jepang dan bukan yang terakhir. Jadi mungkin akan ada yang lainnya," katanya.
Menteri Kesehatan juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Australia yang menyumbangkan dana 77 juta dolar Australia untuk membeli vaksin COVID-19.
"Memang vaksinnya belum dapat, karena mencarinya lewat COVAX. Jadi berhubung CEO COVAX itu orang Australia, kalau bisa vaksinnya cepat dan dapat mungkin bisa 10 juta (dosis) itu dari Australia," katanya.
Bantuan vaksin COVID-19 untuk Indonesia juga datang dari pemerintah Amerika Serikat.
"Kita juga akan dapat dari Amerika Serikat atas bantuan Pak Menko (Menko Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan), empat juta dosis (vaksin COVID-19) Moderna yang juga kita akan dapat dalam waktu singkat," kata Budi.
Menteri Kesehatan mengatakan bahwa sejauh ini sudah tersedia 43 juta dosis vaksin COVID-19 yang bisa diberikan kepada 30 juta orang.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan vaksinasi COVID-19.
"Kita sudah tembus dua kali suntikan di atas satu juta. Sabtu kemarin (26/6) kita bisa mencapai 1,4 juta lebih dan di Rabu kemarin (30/6) kita sudah bisa mencapai satu juta lebih," kata Menteri Kesehatan.
Baca juga:
Penerima vaksinasi COVID-19 lengkap capai 13,47 juta orang
Sri Mulyani: 41 juta dosis vaksin COVID-19 telah digunakan
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021