Palangkaraya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya yang merupakan bandara terbesar di wilayah itu dapat menjadi embarkasi haji mulai tahun depan.
"Untuk mewujudkan itu saat ini terus dilakukan peningkatan fasilitas terhadap Bandara Tjilik Riwut. Tetapi, paling tidak dilakukan pencanangan terlebih dulu," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalteng Muhammad Hatta, di Palangkaraya, Jumat.
Selama ini, kata dia, sekitar 1.400 calon haji asal Kalimantan Tengah harus menempuh perjalanan jauh untuk menuju embarkasi haji yang berada di provinsi lain.
Sebagian besar jemaah calon haji Kalteng diikutkan melalui Embarkasi Syamsuddin Noor, Banjarbaru, Kalsel, dan sebagian lain bahkan harus menyeberang pulau ke Embarkasi Adi Soemarmo, Solo, Jateng.
Menurut Hatta, untuk menjadi embarkasi haji yang akan didarati pesawat berbadan lebar sejumlah peningkatan sarana prasarana akan dikerjakan diantaranya penambahan ketebalan landasan pacu.
Bandara Tjilik Riwut yang kini sudah memiliki panjang landasan pacu standar yakni 2.600 meter dan lebar 40 meter, masih perlu menambah ketebalan menjadi 40 sentimeter dari saat ini hanya 15 sampai 20 sentimeter.
Selain itu, lanjut dia, akan dilakukan perbaikan pada desain terminal keberangkatan maupun pembuatan konstruksi tambahan lainnya untuk peningkatan fasilitas bandara dengan perkiraan anggaran Rp97 miliar.
"Dana sebesar itu harus dibiayai bersama antara antara APBD dengan APBN," kata Hatta.
Hatta mengatakan, terkait teknis pelaksanaan keberangkatan jemaah calon haji dari Bandara Tjilik Riwut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalteng.
"Rencana ini sudah mendapat tanggapan dari pusat tapi dikatakan harus ada sharing juga dari provinsi," katanya.
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang sebelumnya menyatakan peningkatan fasilitas bandara harus segera dilakukan agar bandara bisa dipakai menjadi embarkasi haji. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009