Jakarta (ANTARA) - Pemerintah prefektur Fukushima, Jepang terpaksa membatalkan berbagai acara, termasuk pertandingan bisbol dan sofbol, akibat situasi pandemi COVID-19 yang terus memburuk di wilayah tersebut.
Acara-acara tersebut rencananya akan digelar untuk menunjukkan pemulihan Fukushima dari kehancuran akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011 silam, yang merupakan bencana terburuk sejak peristiwa nuklir Chernobyl.
"Kami harus membatalkan berbagai acara mengingat situasi saat ini," kata Gubernur Masao Uchibori, seperti dikutip dari Reuters, Kamis.
"Saya tidak akan berbohong, saya membenci virus corona baru ini," tambahnya.
Prefektur yang selalu identik dengan bencana nuklir itu dijadwalkan akan menjadi tuan rumah acara bisbol dan sofbol yang dilaksanakan di sebuah stadion, sekitar 70 km (41 mil) dari stasiun nuklir Fukushima Daiichi yang dimiliki oleh Tokyo Electric Power di Pantai Pasifik.
Acara tersebut digelar untuk mempromosikan makanan dan produk lainnya dari prefektur tersebut, sekaligus memberikan informasi kepada pengunjung tentang upaya untuk menghidupkan kembali kota-kota yang dievakuasi ketika daerah itu dibersihkan dari dampak radiasi.
"Tapi semuanya akan dibatalkan karena pembatasan COVID-19," pungkas Uchibori.
Baca juga: Pameran api Olimpiade di Fukushima dibatalkan
Baca juga: Membangkitkan Fukushima lewat momen Olimpiade
Baca juga: Kirab obor Olimpiade beri harapan pembuat bendera di Fukushima
Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021