Sumenep (ANTARA News) - Sebanyak 199 dari 815 calon haji asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, beresiko tinggi atau memiliki gangguan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, dr S. Susianto, Rabu, menjelaskan, ratusan calon haji yang beresiko tinggi itu mengalami gangguan metabolisme tubuh.
"Secara umum, mereka tetap bisa berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Namun, harus mendapat pengawasan dari tim kesehatan maupun kerabatnya," katanya di Sumenep.
Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya telah memberikan data lengkap tentang nama-nama calon haji yang berpotensi mengalami gangguan metabolisme tubuh itu pada Kantor Departemen Agama (Depag) Sumenep.
"Tentunya, Depag Sumenep akan melakukan koordinasi dengan tim kesehatan terkait persoalan ini. Kami juga telah melaporkan kondisi 199 calon haji asal Sumenep pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai laporan," katanya mengungkapkan.
Ada pun gangguan metabolisme tubuh yang dialami 199 calon haji tersebut, di antaranya kolesterol dan asam urat yang melebihi batas normal.
"Kami juga telah meminta 199 calon haji yang beresiko tinggi itu untuk lebih menjaga pola makannya selama menunaikan ibadah haji. Kalau tidak ada kesadaran dari calon haji itu sendiri, hal-hal yang tak diinginkan dan akhirnya mengganggu kekhusukan dalam melaksanakan ibadah haji bisa saja terjadi," kata Susianto menambahkan.
Sebanyak 815 calon haji asal Sumenep berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu pagi. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009