Boyolali (ANTARA News) - Calon haji yang tergabung kelompok terbang (kloter) 69 asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Moewardi Solo diduga akibat menderita sakit gangguan jantung.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa, jemaah tersebut bernama Siti Djafah binti Badawi (64) warga Tegalrejo No 86A RT 02/ RW 01 Taman Tirto Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY meninggal dunia di RSUP Dr Moewardi Solo, Senin (16/11) pukul 21.30 WIB.
Menurut petugas kesehatan jaga di Poliklinik Asrama Haji Donohudan, Sunaryo, calon haji asal Bantul yang meninggal tersebut saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (14/11) sudah merasakan gejala sakit nyeri pada dadanya dan mengalami sesak napas.
Jemaah tersebut sebelum dirujuk di RSUP Solo, Minggu (15/11) pukul 06.00 WIB, dia sempat masuk di penginapan asrama, setelah kemudian dibawa ke poliklinik untuk diberikan pertolongan dan bantuan oksigen oleh tim kesehatan setempat.
"Pasien itu kemudian dirujuk oleh dokter jaga di Poliklinik asrama ke RSUP Solo untuk menjalani perawatan intensif," katanya.
Namun, tim kesehatan Poliklinik di asrama haji diberitahukan oleh pihak RSUP Moewardi, bahwa jemaah asal Bantul, Siti Djafah meninggal dunia, Senin (16/11) pukul 21.30 WIB.
Sementara Kepala Humas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta, Ahmad Saidun menjelaskan, Siti Djafah seharusnya diberangkatkan ke Tanah Suci bersama rombongan calon haji kloter 69 asal Bantul, pada Minggu (15/11) siang.
Namun, Siti meninggal dunia akibat menderita sakit gangguan jantung setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat dan jenazahnya langsung dibawa pulang ke daerah asal oleh keluarganya sekitar pukul 23:30 WIB.
"Jenazah calon haji asal Bantul itu dibawa pulang oleh keluarganya setelah mendapatkan surat kematian dari RSUP Moewardi Solo," katanya.
Menurut Saidun, surat kematian tersebut sangat penting untuk pengurusan asuransi almarhum oleh ahli warisnya setelah penyelenggaran ibadah haji ini selesai.
"Pemerintah akan membiayai pengobatan selama almarhum dirawat di RSUP Moewardi. Almarhum akan mendapatkan asuransi sekitar Rp32 juta yang nantinya diterima oleh ahli warisnya," katanya.
Sementara calon haji yang dirujuk dan menjalani rawat inap di RSUP Solo hingga saat ini sebanyak delapan orang, yakni Ahmad tamrin (69) kloter 76 (Rembang), Yuri (47) kloter 76 (Rembang), Sukarti Soepardi (60) kloter 76 (Rembang), Abdul kholiq (51) kloter 77 (Rembang).
Calon haji lainya yang juga dirujuk ke RSUP Solo, yakni Ediyanti (44) kloter 75 (Kota Semarang), Kunandar (69) kloter 76 (Rembang), Sutarham Supa`at (48) kloter 77 (Rembang), dan Basuki (56) kloter 75 (Kota Semarang).
"Calon haji itu masih menjalani perawatan intensif dari tim dokter di RSUP Dr Moewardi Solo," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009