Latihan dua tahunan yang diikuti Indonesia, Jepang, dan Filipina, tersebut bertujuan untuk mengatasi persoalan tumpahan minyak di laut yang diikuti oleh penjaga pantai dari masing-masing negara.
"Kegiatan latihan bersama tiga negara dalam Regional Marpolex yang semula rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2021, namun diundur menjadi tahun 2022 dengan pertimbangan sudah ada prosedur melaksanakan kegiatan internasional yang memperhatikan protokol kesehatan COVID-19," kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan apresiasi kepada penjaga pantai Filipina dan penjaga pantai Jepang yang telah menjalin kerja sama selama ini dalam penyelenggaraan Latihan Pencemaran Laut setiap dua tahun sekali.
Dia menjelaskan pertemuan dalam rangka persiapan ini memiliki peranan yang sangat penting untuk dapat menyamakan dan mensinkronisasikan visi dan tujuan sebagai bagian dari persiapan Latihan Pencemaran Laut Regional 2022.
Marpolex Regional terakhir diselenggarakan di tahun 2019 di Davao City, Filipina, dan sesuai jadwal, selanjutnya Marpolex Regional seharusnya diadakan di Indonesia pada tahun 2021. Marpolex digelar berdasarkan perjanjian bilateral antara Indonesia-Filipina yakni Sulu Sulawesi Oil Spill Response Network Plan 1981.
Baca juga: 300 personel ikuti latihan nasional penanggulangan tumpahan minyak
Tujuannya untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan Indonesia dan Filipina dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak, khususnya di wilayah perairan Indonesia dan Filipina. Marpolex 2022 nanti merupakan yang ke 22, di mana Japan Coast Guard (JCG)-nya mulai bergabung sejak tahun 1995.
Marpolex menjadi komitmen Indonesia, Filipina, dan Jepang, dalam mengimplementasikan ASEAN Oil Spill Response Action Plan dan Sulawesi Oil Spill Network Response Plan. Marpolex juga berguna untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan pemangku kepentingan di industri perminyakan untuk turut serta memerangi, mengendalikan, serta menanggulangi musibah tumpahan minyak di laut.
Selain menguji kesiagaan personel dan peralatan, latihan ini juga menguji prosedur, alur komando, komunikasi, dan organisasi operasi penanggulangan tumpahan minyak dengan melibatkan seluruh kapasitas nasional dan juga bantuan negara tetangga.
Kegiatan planning and signing ini untuk memastikan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan Regional Marpolex'22 Makassar, meliputi, unsur kapal, fasilitas pelabuhan, fasilitas kesehatan, fasilitas akomodasi, fasilitas untuk menunjang keselamatan dan keamanan pelayaran.
Sesuai UU Nomor 17/2008 tentang Pelayaran, Penjaga Laut dan Pantai memiliki fungsi komando dalam penegakan aturan di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, dan fungsi koordinasi di bidang penegakan hukum di luar keselamatan pelayaran, di mana Penjagaan laut dan pantai tersebut merupakan perkuatan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Baca juga: SKK Migas-KKKS gandeng Lantamal latihan gabungan tumpahan minyak
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021