Makassar (ANTARA) - Ratusan atlet, pelatih dan tim mekanik Sulawesi Selatan menjalani vaksinasi COVID-19 secara massal di GOR Sudiang Makassar, Kamis, sebagai kewajiban sebelum berlaga di Pekan Olahraga Nasional PON (PON) XX Papua.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meminta agar seluruh kontingen tetap menerapkan protokol kesehatan selama persiapan agar bisa tampil maksimal dan meraih prestasi dalam ajang PON Papua yang digelar Oktober mendatang.

"Semua kontingen saat mendarat harus mengantongi kartu vaksinasi COVID-19. Jadi ini sebagai mandatori atau sesuatu yang sifatnya wajib untuk divaksin," ujar Andi usai menghadiri agenda vaksinasi atlet di Makassar, Kamis.

Ia menjelaskan program vaksinasi pada awalnya memang banyak memunculkan pertanyaan. Namun ia mengaku tidak ragu sebagai penerima vaksinasi pertama di Sulsel, dan ia menyatakan tidak ada masalah terkait vaksin tersebut.

Baca juga: Atlet PON Sultra jalani vaksin COVID-19
Baca juga: Atlet dan pelatih Kaltim jalani vaksinasi tahap pertama

Menurut dia, dengan menjalani vaksinasi, maka imun tubuh akan lebih meningkat dan lebih tahan menghadapi serangan virus COVID-19.

"Ada yang bisa kena (COVID-19) kembali setelah vaksin, namun tentu efeknya tidak separah saat pertama kali. Jadi sudah ada bala tentara yang lebih banyak untuk mengatasi virus," kata Andi.

Sementara itu, Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Sulsel Muhlis mengatakan kontingen Sulsel yang menjalani vaksinasi tahap pertama itu berjumlah 165 atlet, pelatih, asisten pelatih dan mekanik (36 orang), serta Satgas PON Sulsel dan tim monev sebanyak 15 orang.

"Atlet PON Sulsel itu totalnya sebanyak 201 orang, namun hari ini hanya diikuti 165 orang sebab atlet lainnya sudah lebih dulu vaksin saat menjalani pelatnas," papar Muhlis.

Baca juga: Dinkes Papua: Atlet yang berlaga di PON harus divaksin COVID-19
Baca juga: Kemenpora targetkan vaksinasi atlet PON Papua selesai Juli
Baca juga: KONI Pusat ingatkan tiap kontingen agar vaksinasi atlet PON XX

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021