Seringkali orang Indonesia tidak mengetahui kalau suhu udara di tanah suci memiliki tingkat ekstrem yang tinggi dibanding suhu di tanah air. Meskipun suhu udara di sana terkenal dengan sengatan panasnya, ternyata suhu dinginnya juga bisa sangat menusuk tulang jika memang sedang terjadi.
Untuk mengatasinya, ada cara yang bisa dilakukan. Di antaranya, dengan menyiapkan baju hangat saat hendak berangkat ke tanah suci. Namun, harap diperhatikan, tidak setiap musim haji suhu terjadi secara ekstrem.
Anda harus pintar-pintar mencari informasi seputar suhu yang sedang terjadi di sana. Jadi, walaupun pada siang hari suhunya sangat panas menyengat, namun bisa saja kondisi sebaliknya terjadi pada malam hari.
Karenanya, perlu kejelian mempersiapkan pakaian yang akan dibawa, tidak salah memang jika anda harus selalu mempersiapkan pakaian hangat di dalam tas tenteng anda ke mana pun pergi.
Dengan cara seperti itu, meskipun suhu berubah secara fluktuatif, anda tidak akan merasa khawatir karena pakaian hangat sudah ada dalam genggaman anda. Begitu juga, jika memang udaranya terjadi sangat panas, anda tidak usah khawatir karena pakaian hangat tinggal dimasukan lagi ke tas.
Untuk menambah persiapan anda, sebaiknya persiapkan juga krim pelindung udara yang banyak dijual di toko kosmetik atau atas resep dokter. Fungsi dari krim pelindung ini, tentu saja agar kulit anda yang sensitif bisa beradaptasi dan menahan ekstremnya suhu. Krim pelembab yang harus selalu tersedia juga di tas tenteng anda.
Karena harus selalu dioleskan ke kulit, seringkali calon jemaah mengeluh karena itu
bisa merepotkan aktivitas. Namun, demi kenyamanan dan keamanan anda, cara tersebut harus tetap dilakukan. Termasuk, oleh jemaah yang usianya sudah lanjut. Karenanya, penting bagi pendamping jemaah yang berusia lanjut untuk selalu mengingatkan mereka agar mau mengoleskan krim pelembab saat cuaca sedang ekstrem.
Selain persiapan di atas, jangan lupakan juga membawa pakaian hanoman yang
juga sudah banyak tersedia di toko perlengkapan haji. Pakaian hanoman adalah istilah untuk pakaian dalam yang didesain khusus untuk jemaah haji.
Pakaian tersebut bentuknya sangat ketat dan digunakan di balik jubah atau baju luar. Pakaian hanoman biasanya berbentuk memanjang dan menyatu untuk tubuh bagian atas dan bagian bawah. Pakaian hanoman kini tersedia untuk laki-laki maupun perempuan. Untuk perempuan, modelnya mirip seperti pakaian senam.
Dengan menggunakan pakaian hanoman, ditambah aksesori topi, sarung tangan dan kaos kaki, perjalanan ibadah haji anda tidak akan mengalami gangguan walaupun udara dingin sedang mencapai puncaknya. Cara seperti itu dianggap sudah cukup ampuh untuk menahan hawa dingin yang memang seringkali terjadi pada saat malam tiba. (*)
Copyright © ANTARA 2009