Pada tahun ini setiap jemaah calon haji menerima uang saku senilai 1.500 riyal Arab Saudi.
"Pembagian uang saku jemaah calon haji selama menjalankan ibadah haji merupakan kebijakan dari PPIH pusat. Jemaah langsung menerima biaya hidup itu, dari Bank BNI yang ditunjuk," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surakarta, Abdul Choliq, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Rabu.
Menurut Choliq, panitia setempat hanya menerima uang saku dalam kondisi di dalam amplop dan diberikan bersamaan pembagian paspor jemaah sebelum mereka diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Jika uang yang dibagikan dalam amplop itu isinya kurang, panitia tidak tahu apa-apa karena yang bertanggungjawab pihak bank itu," katanya.
Kasubag Pengumpulan dan Pengolahan Data PPIH Embarkasi Surakarta, Ahmad Suaidi menjelaskan, pihak bank yang ditunjuk sudah menyiapkan biaya hidup calon haji dalam amplop-amplop yang langsung dibagikan kepada jemaah.
"Pihak bank hanya menyerahkan uang itu kepada pihak embarkasi dan panitia setempat lalu membagikan kepada jemaah. Proses ini lebih cepat dan mudah," katanya.
Suaidi menjelaskan, PPIH Embarkasi Surakarta 2009 menyediakan sebanyak Rp159.052.800.000 atau sekitar 49.704.000 riyal untuk uang saku sebanyak 33.136 jemaah calon haji dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Kalimantan Tengah.
"Setiap jemaah akan menerima 1.500 riyal berupa pecahan 500 riyal dua lembar, 100 riyal dua lembar dan 50 riyal enam lembar untuk biaya hidup mereka selama di Tanah Suci," katanya.
Kendati demikian, pihaknya menghimbau kepada para calon haji agar menyimpan uang saku dengan baik dan dipergunakan sebaik mungkin.
Sementara sejumlah petugas dari Bank BNI Surakarta dengan pengamanan yang ketat dari pihak kepolisian setempat menyerahkan ribuan amplop berwarna merah tua yang berisi uang saku jemaah calon haji kepada panitia di Asrama Haji Donohudan.
Menurut salah seorang staf bagian umum Bank BNI Surakarta, Wahyu Dwi Purnomo, pengamanan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan saat pengiriman uang untuk jemaah tersebut.
"Pengamanan ketat pengiriman itu, sebagai langkah antisipasi," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009