Jeddah (ANTARA News) Sorang calon jemaah haji asal kloter l8 dari Makassar atau Ujungpandang, Malik Ali Fakir (71) diobservasi di Rumah Sakit King Saud Jeddah karena saat meliwati detektor di Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah, suhu badannya tinggi.

"Belum tentu ia mengidap H1N1 (terinfeksi flu burung) atau H5N 1(flu babi), karena penyakitnya baru bisa diketahui nanti setelah hasil observasi lab selesai, " ujar dr. Hasto Nugroho dari Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Bandara KAA Jeddah, Sabtu.

Pesawat yang membawa Malik berangkat dari Bandara embarkasi Sultan Hasannudin Makassar Jumat pagi pukul 04.30 dan mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pukul 12.45 waktu setempat.

Sejak keberangkatan dari Bandara Hasannudin sampai tiba di Jeddah, berdasarkan laporan dokter kloter yang juga ada di pesawat, kesehatan Malik tidak bermasalah.

"Bisa saja suhu badannya naik karena ia mengalami kelelahan, " tutur dr. Hasto seraya menambahkan, hasil observasi dari RS Raja Saud yang akan memastikan penyakit yang diidap Malik selesai sekitar lima hari.

Saat melewati detektor pengukur panas badan, suhu badan Malik terdeteksi di atas 38 derajat Celcius.

Tim Kesehatan BPHI, ujarnya, hanya bisa mendampingi jemaah, karena wewenang untuk melakukan observasi terhadap orang yang terdeteksi suhu badannya tinggi saat memasuki wilayah Arab Saudi berada di tangan otoritas kesehatan setempat.

Mayoritas, cukup baik

Selain Malik yang terkena deteksi panas badan, kesehatan calhaj Gelombang 1 Indonesia yang tiba dalam 251 kloter dari berbagai bandara embarkasi Indonesia dari 23 Oktober sampai 6 November umumnya cukup baik.

Dari sekitar 20-an calhaj yang berobat ke BPHI di bandara debarkasi KAA Jeddah tiap hari, umumnya hanya mengalami flu ringan atau mabuk udara akibat lamanya penerbangan dari tanah air.

Sekitar 101.550 calhaj reguler (program Biaya Penyelenggaraan Haji Indonesia - dulu ONH) yang tergabung dalam 251 kloter Gelombang I telah tiba di Arab Saudi, baik yang mendarat di bandara KAA Jeddah maupun Bandara Malik Muhammad Abdul Aziz Madinah.

Berbeda dengan calhaj Gelombang I yang berkumpul dulu di Madinah untuk melakukan Arbain (shalat 40 waktu di Mesjid Nabawi), maka sekitar 90.300 calhaj yang tergabung dalam 223 kloter Gelombang 2 yang akan diberangkatkan dari 7 sampai 21 November, begitu mendarat di Bandara KAA Jeddah langsung menuju Mekah dengan perjalanan darat sekitar satu jam lebih.

Selain calhaj reguler (program Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji atau dulu ONH) , masih ada lagi sekitar l7.000 calhaj program Biaya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (BPIH,dulu ONH Plus) dan haji dengan fasilitas "calling visa" (memanfaatkan undangan dari pemerintah Arab Saudi) yang diberangkatkan oleh biro-biro pejalanan yang tidak terdaftar resmi di Departemen Agama.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009