Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan tim medis provinsi setempat masih menangani sebanyak 3.810 kasus aktif infeksi virus corona, seiring penambahan kasus positif baru sebanyak 98 orang pada Rabu.

"Kasus aktif adalah kasus positif COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan atau isolasi mandiri,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu.

Dia menjelaskan sebagian besar kasus aktif tersebut merupakan pasien tanpa gejala atau hanya mengalami gejala ringan sehingga tidak membutuhkan perawatan rumah sakit rujukan COVID-19.

Namun, lanjut dia, mereka wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sesuai protokol penanganan medis penderita COVID-19 tanpa gejala, di bawah pengawasan tenaga medis Puskesmas terdekat.

Kemudian, menurut dia, apabila dalam masa isolasi mandiri selama 14 hari itu timbul gejala atau gejala meningkat, maka diminta untuk segera melaporkan kepada keuchik atau kepala desa selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 gampong, atau langsung kepada petugas medis Puskesmas.

"Semakin cepat ditangani gejala yang muncul atau gejala yang meningkat tersebut maka semakin kecil risiko sakit parah yang dapat berakibat fatal. Selama isolasi mandiri sangat dianjurkan membangun komunikasi terus menerus dengan posko COVID-19 gampong untuk bantuan cepat," katanya.

Baca juga: Ikhtiar Aceh menuju daerah hijau COVID-19
Baca juga: Warga Aceh meninggal karena COVID bertambah 14, total 786 orang


Dia menyebutkan mayoritas kasus aktif menjalani isolasi mandiri, sebab itu dia meminta kepala desa dan relawan COVID-19 gampong tidak membiarkan pasien isolasi mandiri tanpa pemantauan dan pengawasan.

"Perhatian yang diberikan oleh tokoh dan masyarakat sekitar merupakan suplemen gizi sosial yang dapat meningkatkan imunitas dan percepatan pemulihan kesehatan penderita COVID-19," katanya.

Selain itu, pemantauan dan pengawasan juga sangat penting agar penderita COVID-19 itu melakukan isolasi sesuai protokol dan tidak berkeliaran ke ruang publik. Karena pasien isolasi mandiri merupakan sumber penularan virus corona, sehingga perlu saling membantu dan menguatkan agar isolasi mandiri itu dapat dijalani secara disiplin.

“Budaya saling membantu antarwarga memiliki fungsi sangat strategis dalam masa pandemi ini. Membantu mereka yang isolasi mandiri akan melindungi diri kita dari ancaman virus corona, selain mendapat berkah ibadah dari Allah SWT,” ujarnya.

Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 19.241 orang, di antaranya penyintas yang telah sembuh sebanyak 14.624 orang, pasien yang sedang dirawat 3.810 orang dan kasus meninggal dunia sudah mencapai 807 orang.

"Data pandemi COVID-19 ini sudah termasuk kasus positif baru harian yang dilaporkan bertambah hari ini sebanyak 98 orang, pasien yang sembuh 116 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah 11 orang," katanya.

Baca juga: Gubernur Aceh sembuh dari COVID-19
Baca juga: Dua kepala dinas dan 26 ASN/THL di Nagan Raya Aceh positif COVID-19
Baca juga: Satgas sebut Aceh telah bebas dari zona merah COVID-19

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021