Dari hasil pantauan, kedatangan Kloter 20 yang membawa calon haji dari Kota Gorontalo itu, disambut ratusan sanak keluarga dan kerabat mereka, yang berkerumun di pintu gerbang EHA Gorontalo.
Namun, mereka tidak diperkenankan masuk ke dalam kompleks EHA, yang dijaga oleh belasan aparat keamanan dari unsur kepolisian dan polisi pamong praja itu.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Gorontalo Salim Al Jufri mengatakan, Kloter 20 yang terdiri atas 359 calhaj itu, akan dikarantina di asrama selama satu hari, sebelum akan diberangkatkan menuju Tanah Suci, Sabtu (7/11).
"Memang tidak ada yang boleh masuk ke kompleks EHA, selain petugas yang berkepentingan," kata dia.
Di sana, kata dia, para calon haji itu akan menjalani tes kesehatan, menyelesaikan sejumlah urusan adimistrasi seperti penyerahan gelang, pemberian uang saku, serta penyerahan paspor.
Sejauh ini, lanjut dia, hanya terdapat satu calon haji dalam Kloter 20, yang sedang sakit, hingga belum bisa dipastikan bisa berangkat atau tidak.
"Kami masih menunggu saran dan rekomendasi dokter, apakah yang bersangkutan bisa diberangkatkan atau tidak," katanya.
Kloter 20, merupakan kelompok pertama calon haji dari Gorontalo yang diberangkatkan dari wilayah itu. Sementara dua kloter berikutnya, yakni Kloter 22 dan 24, akan mulai masuk EHA, masing-masing pada tanggal 8 dan 9 November, serta akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tanggal 9 dan 10 November 2009. (*)
Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009
