Jeddah (ANTARA News) - Pasar hewan Harrath, 37 km tenggara kota Jeddah, mulai ramai oleh pedagang yang menjajakan hewan kurban di pasar yang juga memasok hewan untuk keperluan dam atau denda bagi mereka yang melanggar larangan selama beribadah haji.
Jumaah, pedagang asal Sudan, Rabu, mengatakan, seekor unta untuk keperluan hewan kurban dengan berat sekitar 100 kg dihargai 3.000 real (sekitar Rp7,5 juta), kambing kurban berukuran sedang sekitar 250 real, sapi dengan berat sekitar 270 kg dihargai 3.800 Real.
Unta perah harganya lebih mahal, bisa mencapai 25.000 real untuk hewan yang berbobot di atas 270 kg.
Selain menjual ternak, para pedagang di pasar hewan Harrath juga menjual susu segar unta secara eceran. Susu segar yang langsung diperah dari puting unta tersebut dihargai 15 real satu liter.
Pembeli bisa langsung mereguk susu dari unta perahan tersebut atau membawa pulang dengan kantong plastik yang disediakan penjual.
Jumaah, yang sudah 20 tahun menjual unta, mengaku, dari penjualan susu unta segar itu ia memperoleh tambahan penghasilan ratusan real setiap hari dari belasan pembeli yang mempercayai susu segar unta berkhasiat melegakan pencernaan, menambah vitalitas, dan mengobati penyakit sesak nafas.
Namun ia menolak membeberkan omzet atau laba dari hasil transaksi penjualan unta yang dikelolanya. "Alhamdulillah, cukup untuk menafkahi keluarga saya," tuturnya.
Selain untuk keperluan konsumsi daging sehari-hari, kebutuhan qurban di Hari Idhul Adha dan tiga hari setelah itu (hari tasyrik), pasar hewan Harrath juga memasok hewan untuk keperluan dam.
Berdampingan dengan pasar hewan Harrath, terdapat pasar rumput yang menjual pakan bagi hewan-hewan yang dijual. Rumput kering yang diikat dan dipadatkan hingga berbentuk bal-bal segi empat itu dijual dengan harga 12 real per bal dan didatangkan dari negara-negara tetangga Arab Saudi.
Copyright © ANTARA 2009