Cianjur, Jabar (ANTARA) - Seribuan pekerja pabrik terbesar di Cianjur, Jawa Barat, diliburkan setelah enam orang karyawannya dinyatakan positif virus corona, sehingga Satgas COVID-19 setempat langsung melakukan penelusuran.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Rabu, mengatakan terpaparnya enam orang karyawan dari perusahaan yang terletak di Jalan Raya Bandung-Cianjur, tepatnya di Kecamatan Sukaluyu, setelah beberapa orang mengeluh sakit yang mengarah ke virus corona.

Baca juga: 113 pegawai terpapar COVID-19, KPK perketat potensi penularan

"Keenam orang karyawan itu langsung melakukan tes usap antigen dengan hasil positif. Mereka langsung menjalani isolasi mandiri dan pihak perusahaan langsung meliburkan 1.000 orang karyawan sebagai upaya memutus rantai penularan," katanya.

Namun karyawan yang diliburkan diminta segera melapor ke pusat layanan kesehatan setempat, jika mengalami gejala sesak nafas, hilang indra penciuman dan perasa, agar gugus tugas kecamatan dapat langsung melakukan tindakan, sehingga yang bersangkutan dapat penanganan.

Baca juga: Rumah warga terpapar COVID-19 di kota Palu ditempeli label

Sebelumnya, ungkap dia, 68 orang warga Kecamatan Mande, dinyatakan positif COVID-19 setelah mengeluhkan gejala sesak nafas dan hilang indra penciuman, sebagian besar dari warga tersebut merupakan karyawan pabrik di sejumlah perusahaan di wilayah tersebut.

"Kami belum bisa menyebutkan kalau ini klaster pabrik, karena jumlah mereka yang terpapar masih dalam hitungan jari. Kami akan melakukan penelusuran dan berupaya maksimal untuk memutus rantai penularan serta melakukan penelusuran cepat," katanya.

Baca juga: Terpapar COVID-19, tenaga kesehatan RSUD A. Yani Metro meninggal dunia

Pihaknya terus mengimbau berbagai kalangan di Cianjur, untuk lebih memperketat penerapan prokes terutama saat melakukan aktifitas di luar rumah, tetap menggunakan masker dan rajin mencuci tangan setelah berada di tengah keramaian dan membersihkan diri saat pulang ke rumah.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021