Dari kinerja operasional tersebut, kami berhasil membukukan laba pada tahun 2020 sebesar Rp2,33 triliun
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan setoran dividen dan pajak kepada negara sebesar Rp8,25 triliun yang terdiri atas dividen tahun 2020 sebesar Rp588 miliar dan pajak tahun 2020 sebesar Rp7,67 triliun.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan Pupuk Indonesia masih tetap bisa mencatat kinerja yang cukup baik dan memberikan kontribusi kepada negara walaupun pertumbuhan ekonomi dan bisnis pupuk pada umumnya cukup terpengaruh pandemi COVID-19.
"Kami melakukan berbagai upaya dan langkah strategis agar tetap bisa mencapai kinerja perusahaan, walaupun di tengah pandemi COVID-19," ujar Bakir, yang menyampaikan setoran pajak plus dividen dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar, Rabu.
Menurut Bakir, salah satu langkah strategis perusahaan pada 2020 adalah perubahan dari strategic holding menjadi activist holding, dengan Pupuk Indonesia sebagai holding mempunyai peran yang lebih aktif dalam kegiatan bisnis dan operasional perusahaan.
"Beberapa wujud dari perubahan peran holding tersebut adalah dengan adanya sentralisasi sejumlah fungsi, seperti pemasaran, pengadaan, riset, SDM, IT, dan lain-lain," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, perusahaan juga lebih gencar memperluas pasar ke sektor nonsubsidi, antara lain melalui pengembangan program Agro Solution dan juga retail management.
"Kami berupaya lebih mendekatkan diri dengan konsumen dan memenuhi kebutuhan petani dengan menyediakan produk-produk di luar pupuk subsidi, yang dapat membantu peningkatan produktivitas pertanian," kata Bakir.
Upaya dan langkah strategis tersebut, lanjutnya, tercermin pada sejumlah kinerja operasional perusahaan tahun 2020 seperti pendapatan yang mencapai Rp71,88 triliun.
Untuk kinerja produksi, Pupuk Indonesia merealisasikan pembuatan pupuk dan nonpupuk sebesar 19,38 juta ton. Jumlah ini terdiri atas produksi pupuk 12,3 juta ton dan nonpupuk 7,08 juta ton.
Sedangkan, total penjualan selama 2020 mencapai 14,37 juta ton. "Dari kinerja operasional tersebut kami berhasil membukukan laba pada tahun 2020 sebesar Rp2,33 triliun," ujar Bakir.
Walaupun perusahaan tengah menggenjot penjualan pupuk komersial, namun Bakir memastikan bahwa pihaknya tetap memprioritaskan penyediaan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah.
Pada 2020, Pupuk Indonesia merealisasikan penyaluran sebesar 8,43 juta ton atau 63 persen dari total penjualan pupuk yang mencapai 13,37 juta ton.
Selain memberikan pajak dan dividen kepada negara, lanjut Bakir, Pupuk Indonesia juga turut memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).
Untuk program kemitraan, Pupuk Indonesia menyalurkan pinjaman modal kerja bagi UMKM sebesar Rp89,02 miliar.
Sedangkan, untuk bina lingkungan, Pupuk Indonesia menyalurkan bantuan total sebesar Rp38,27 miliar.
Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo menambahkan kinerja tahun 2020 ini ditopang oleh efisiensi di berbagai bidang, termasuk dalam hal pendanaan.
"Perusahaan menerapkan sejumlah strategi di bidang keuangan, antara lain menjaga ketersediaan pendanaan secara efektif dan efisien lewat diversifikasi sumber pendanaan, serta mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah dibandingkan rata-rata yang ditawarkan di market," jelas Eko.
Untuk 2021, pemegang saham juga meminta perseroan untuk menjaga kinerja dengan melakukan upaya efisiensi dengan mengurangi beban-beban usaha.
Eko mengatakan Pupuk Indonesia juga merencanakan sejumlah proyek besar dalam rangka peningkatan kapasitas produksi dan daya saing.
Di antaranya adalah rencana pembangunan pabrik Pusri 3B di Palembang serta pengembangan proyek amoniak-urea dan metanol di Papua Barat. "Termasuk, di antaranya rencana IPO Pupuk Kaltim," tutupnya.
Baca juga: Pupuk Iskandar Muda panen perdana cabai hasil Agro Solution
Baca juga: Pupuk Indonesia anggarkan 670 juta dolar revitalisasi pabrik pupuk
Baca juga: Pupuk Indonesia sebut stok pupuk bersubsidi melimpah
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021