Ekspresi pelatih tim nasional Inggris Gareth Southgate merayakan peluit akhir laga 16 besar Euro 2020 melawan Jerman yang mereka menangi di Stadion Wembley, London, Inggris, Selasa (29/6/2021) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/POOL/Frank Augstein)

Penebusan dosa Southgate

Tepat 25 tahun dan tiga hari yang lalu, Gareth Southgate gagal melakoni tugasnya sebagai algojo keenam Inggris dalam adu penalti melawan Jerman dalam semifinal Euro 1996 di Wembley.

Di lokasi yang sama, Southgate menebus dosanya dengan memimpin Inggris yang menang 2-0 atas Jerman berkat gol-gol Raheem Sterling dan Harry Kane.

Kengototan Southgate menurunkan Sterling dan Kane sepanjang turnamen tidak pernah luput dari hujan kritik, tapi ketiganya mampu menjawab itu semua dengan memberikan rasa bahagia bagi publik tuan rumah yang meninggalkan stadion.

Baca juga: Sterling, Kane antar Inggris lewati Jerman di babak 16 besar

Inggris-nya Southgate juga menjadi satu-satunya di antara seluruh tim delapan besar Euro ini yang belum merasakan gawang mereka kebobolan.


Penutupan dramatis dari Ukraina

Rangkaian 16 besar Euro 2020 sudah penuh berbagai drama emosional dan Ukraina menutupnya dengan cara yang tidak kalah dramatis.

Diuntungkan berkat kartu merah Marcus Danielsson sejak menit kesembilan babak tambahan, Ukraina mengunci kemenangan pada menit pertama injury time babak tambahan kedua lewat gol sundulan Artem Dobvyk.

Baca juga: Gol dramatis babak tambahan pastikan Ukraina kalahkan 10 pemain Swedia

Andriy Shevchenko boleh jadi dihinggapi sedikit kekecewaan karena gagal mengkonversi penalti saat menghadapi Swiss dalam 16 besar Piala Dunia 2006 walaupun Ukraina tetap melangkah ke babak perempat final.

15 tahun kemudian, Shevchenko dan ramuannya membuat Ukraina mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya tampil di perempat final Euro.

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021