Buton, Sultra (ANTARA News) - Warga Tolandona Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar ritual pekande-kandea atau ritual tompa, Senin.

Ritul pekandake-kandea ini di gelar sebagai ungkapan rasa syukur kehadiran Allah SWT, karena telah menjalankan ibada puasa sar atau puasa syawal.

Tradisi ini, biasa dilaksanakan setiap bulan syawal kira-kira seminggu atau lebih setelah merayakan hari raya Idhul fitri.

Dalam prosesi adat ini, panitia ritual menyiapkan talam yang berisikan makanan, dan di jagai oleh para gadis-gadis di desa setempat untuk melayani masyarakat yang ingin makan.

Tokoh Adat setempat, Samsu umar di Buton, Senin mengatakan, radisi ini sudah berlangsung sejak zaman kesultanan Buton yaitu Ratusan abad lalu silam.

"Bagi mereka pelaksanaan ritual pekande-kandea ini merupakan bentuk pelestarian tradisi peninggalan leluhur," katanya.

Ia menambahkan, peserta tradisi adat pekande-kandea selain berasal dari desa setempat, juga berasal dari daerah tetangga yaitu Kota Baubau dan sekitarnnya.

"Masyarakat setempat mengharapkan keridhaan dari yang maha kuasa, semoga ditahun berikutnya mereka masih di pertemukan lagi dengan bulan Ramadhan," tambahnya.

Selama prosesi adat pekande-kandea di desa Tolandona berlangsung, semua tamu undangan yang hadir, di hibur dengan lantunan lagu daerah serta serta tabuhan beduk yang mengilustrasikan masa kesultanan Buton.

"Setelah menyantap makananan para peserta ritual harus membayar makanan dan jasa pelayanan kepada gadis penunggu talang yang melayani mereka, namun untuk bayaran tergantung kerelaan peserta ritual," ungkapnya.
(ANT175/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010