Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengingatkan pentingnya penerapan program Tiga Sehat di objek wisata
yaitu Sehat Objek Wisata, Sehat Pengelola dan Sehat Pengunjung, untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Saat ini terdapat sejumlah objek wisata yang ditutup selama pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berbasis mikro, namun jika dibuka kembali setidaknya ada program Tiga Sehat yang perlu diterapkan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa objek wisata harus dipastikan sehat untuk dikunjungi.
"Pembatasan kapasitas pengunjung tetap perlu dilakukan untuk mencegah potensi terjadinya kerumunan orang pada satu objek. Selain itu perlu dilakukan penyemprotan disinfektan sebelum objek wisata dibuka. Tempat cuci tangan juga harus tersedia di tempat-tempat yang strategis," katanya.
Dia menambahkan bahwa pengelola, termasuk karyawan objek wisata harus dipastikan sehat untuk menerima dan melayani wisatawan.
"Selain menerapkan protokol kesehatan dalam melayani wisatawan, para pengelola dan karyawan objek wisata juga harus sudah menjalani vaksinasi secara lengkap," katanya.
Selain itu yang juga tidak kalah penting, wisatawan atau pengunjung objek wisata juga harus dipastikan sehat.
"Prosedur berwisata ke suatu objek harus lebih ketat. Sebelum memasuki objek wisata perlu pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan dan menggunakan masker," katanya.
Dengan demikian, setiap pengunjung juga perlu diimbau agar membawa perlengkapan medis, seperti cairan pembersih tangan dan masker cadangan.
Dia menambahkan bahwa persyaratan yang lebih ketat untuk mengunjungi objek wisata bisa saja diterapkan jika kondisi memang mengharuskan.
"Perlu ditekankan untuk memastikan, bahwa hanya wisatawan yang benar-benar sehat saja yang boleh memasuki objek wisata. Di saat pandemi seperti sekarang, berwisata tidak hanya cukup berbekal biaya, tetapi juga kesehatan diri," katanya.
Upaya pencegahan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya klaster baru COVID-19.
"Karenanya perlu penerapan protokol kesehatan yang benar-benar ketat guna mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021