"Tahun ini memang ada penurunan penukaran uang sebesar 33,5 persen dibanding tahun lalu," kata Kepala Seksi Operasional Kas Bank Indonesia (BI) Yogyakarta I Nyoman Darma di Yogyakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, penurunan jumlah penukaran tahun ini karena masyarakat sudah terpenuhi kebutuhan penukaran uangnya oleh perbankan.
Pada tahun ini, masyarakat diberi kemudahan menukar uang di sejumlah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sehingga konsentrasi penukaran tidak hanya di BI Yogyakarta.
Penukaran uang pecahan Rp10.000 mencapai Rp35,9 miliar, pecahan Rp5.000 sebanyak Rp20,1 miliar, Rp20.000 mencapai Rp15,9 miliar, Rp2.000 sebesar Rp11,8 miliar, pecahan Rp1.000 kertas sebanyak Rp1,8 miliar, dan pecahan Rp1.000 logam senilai Rp1 miliar.
"Jumlah penukaran uang terbesar terjadi pada 31 Agustus atau H-10 Lebaran yang mencapai transaksi sebesar Rp6,4 miliar. Rata-rata penukaran setiap hari mencapai Rp4,5 miliar," katanya.
Ia mengatakan, jumlah penarikan uang oleh perbankan mencapai Rp1,567 triliun, meningkat sebesar 25 persen atau Rp300 miliar dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp1,2 triliun.
Penarikan uang oleh perbankan didominasi pecahan Rp100.000 sebanyak Rp912,5 miliar, Rp50.000 senilai Rp545 miliar, Rp20.000 sebesar Rp46,3 miliar, Rp10.000 mencapai Rp31,9 miliar.
Pecahan Rp5.000 sebanyak Rp20,2 miliar, Rp2.000 senilai Rp10,1 miliar, Rp1.000 kertas sebesar Rp1,2 miliar, dan pecahan Rp1.000 logam mencapai Rp335 juta.
"Penarikan terbanyak terjadi pada 6 September 2010 atau dua hari sebelum layanan penarikan ditutup pada 8 September 2010 dengan transaksi mencapai Rp324 miliar," katanya.(*)
ANT
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010