Jakarta (ANTARA News) - Radio Zaituna FM Tunisia menyiarkan 15 edisi Islam Indonesia selama Ramadan yang direspon antusiastis oleh masyarakat Tunisia yang ingin mengenal lebih jauh Indonesia dan Islam di Tanah Air.

Fungsi Pensosbud KBRI Tunis, Sugiri Suparwan dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Senin mengatakan Radio Zaituna FM adalah radio Qur`an terpopuler di Afrika Utara.

Dia mengungkapkan, pemirsa radio ini yang sebagian dari luar Tunisia menghubungi KBRI Tunis untuk mengajukan pertanyaan dan terimakasih atas acara yang menurut mereka sangat menarik dan bermanfaat tersebut.

Radio Zaituna juga disiarkan secara live-streaming melalui internet dan disiarkan melalui beberapa satelit untuk kawasan Timur Tengah dan Eropa.

Dia mengatakan, rangkaian 15 episode tentang Islam di Indonesia ini ditutup dengan wawancara dengan Duta Besar RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said.

Wawancara dalam Bahasa Arab tersebut menarik antusiasme penggemar Radio Zaituna yang mengungkapkan salutnya atas inisiatif Duta Besar RI melakukan wawancara dalam Bahasa Arab.

Sugiri mengatakan kegembiraan bercampur haru hadir pada hati warga Indonesia di Tunisia yang menghadiri Shalat Ied Berjamaah di Wisma Duta RI.

Kegembiraan dan keharuan inipun harus dijalani jauh dari keluarga dan handai taulan, jauh dari kampung halaman, ujarnya.

Dubes menjamu semua warga Indonesia yang hadir dengan menu lebaran ala Indonesia.

Selama Ramadan, KBRI Tunis menfasilitasi Kelompok Pengajian Masyarakat Indonesia di Tunisia mengadakan pengajian dan pesantren kilat dua kali seminggu.

Acara Pengajian dan Pesantren Kilat diisi dengan kegiatan belajar mengaji Alquran yang dibagi dalam beberapa kelompok, antara lain kelompok kanak-kanak, kelompok remaja, kelompok dewasa dan kelompok ibu-ibu.

Selain itu ada pengajian umum yang diikuti warga diadakan secara berkala setiap Jumat dan Sabtu.

Suasana ini tambah meriah dengan hadirnya utusan Indonesia untuk Musabaqatu Tunis al-Dauliyah li Hifzhil Qur`an wa Tilaawatih wa Tafsiirih, Muhammad Fadhil, qari` asal Sumsel. Kemudian KH Ahmad Nawawi Dencik, Pimpinan Ponpes Mambaul 'Ulum dan Imam Besar Mesjid Agung Palembang serta Ustadz HM Fakhruddin.

Ustadz HM Fakhruddin bekerja di Direktorat Penerangan Agama Islam Kementrian Agama RI dan juga membina majlis taklim Mesjid Al-Furqan di Jalan Pramuka, Jakarta.

Ceramah HM Fakhruddin mampu menyemangati warga Indonesia yang secara rutin hadir di acara pengajian tersebut untuk lebih menyadari pentingnya pengamalan ajaran dan nilai-nilai Islam.(*)

U-ZG/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010