Counsellor Pensosbud - KBRI Berlin, Agus Priono, dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Minggu, menyebutkan, acara halal bi halal tersebut yang sekaligus forum temu antar warga masyarakat Indonesia berlangsung dengan semarak.
Dikatakannya, diantara mereka bahkan datang jauh dari luar Berlin karena sengaja ingin merasakan suasana perayaan Lebaran di Ibu Kota Jerman tersebut.
Dubes RI untuk Republik Federal Jerman (RFJ), Eddy Pratomo, mengungkapkan, rasa gembiranya atas penyelenggaraan Halal Bihalal tahun 2010 ini karena warga masyarakat Indonesia sangat antusias menghadiri acara yang dimaksud sampai sore hari.
Para undangan sambil menikmati hidangan khas lebaran seperti opor ayam, sambal goreng hati, lontong sayur, mereka melepas rasa rindu dan bercengkerama sesama teman.
Banyak diantara warga yang memanfaatkannya untuk melakukan pembicaraan dengan Duta Besar dan para Staf KBRI guna mengkonsultasikan berbagai masalah seperti masalah visa, rencana promosi dan lain-lainnya.
KBRI Berlin secara rutin menggelar acara halal bi halal dalam mendapatkan berbagai masukan langsung dari masyarakat dalam rangka memajukan kerjasama Indonesia Jerman.
Acara halal bi halal juga dimanfaatkan berbagai kalangan untuk membahas keunggulan yang dimiliki Jerman, selain berkomunikasi dengan anggota masyarakat guna mengetahui berbagai hal seperti kemajuan menempuh studi di Jerman bagi para pelajar.
Pada perayaan Idul Fitri sekitar 300 Umat Muslim Indonesia dan para warga muslim negara-negara ASEAN memadati Aula KBRI Berlin guna melaksakan Sholat Idul Fitri.
Ustadz Dr.Hefni Hardjani, Wakil Lektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak khusus didatangkan oleh masyarakat muslim Indonesia di Berlin dan KBRI Berlin dalam rangka Ramadhan 1431 H, bertindak sebagai khotib dengan mengangkat tema Keunggulan Insan Taqwa.
Ustadz Hefni menyampaikan Taqwa selain berfungsi sebagai pelindung, bekal, pakaian, detektor untuk membaca kesalahan dan dosa, juga merupakan gelar kehormatan tertinggi yang dianugerahkan Allah kepada umat manusia.
Disamping itu, selesai sholat, warga muslim di Berlin dan sekitarnya melakukan penggalangan dana dalam rangka mempercepat proses realisasi pendirian masjid Alfalah.
Kebutuhan pada masjid yang permanen bagi masyarakat muslim Indonesia di Berlin dipandang mendesak karena bangunan yang saat ini difungsikan sebagai masjid sudah tidak bisa menampung jamaahnya. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010