Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 75 ribu guru madrasah di seluruh Indonesia akan mendapat pelatihan penggunaan Google Work Space for Education yang dapat memudahkan mereka dalam proses belajar-mengajar di tengah pandemi COVID-19.

"Kami telah melakukan berbagai inisiatif dengan bekerjasama penyedia teknologi untuk menyiapkan transformasi digital madrasah dengan penyedia platform pendidikan yang memungkinkan. Peserta didik akan bekerja dalam satu jaringan terintegrasi," ujar Dirjen Pendis Kemenag M. Ali Ramdhani dalam siniar yang dipantau dari Jakarta, Selasa.

Ali mengatakan tenaga pendidik di madrasah harus ikut dalam transformasi pendidikan digital agar tak tertinggal jauh dengan yang lainnya, apalagi pandemi membuat pendidikan harus dilaksanakan secara daring.

Baca juga: 56 ribu guru madrasah belum bergelar S1

Diboyongnya Google dalam rangka meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik diharapkan mampu menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0, sekaligus menambah daya cipta kreativitas dalam proses belajar mengajar.

"Pendidikan madrasah pada dasarnya adalah bagaimana sebuah proses pendidikan membangun karakter bagi santri muda Indonesia dalam memasuki realitas kerja global. Paling tidak memiliki empat keterampilan; komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan pemecahan masalah yang dibingkai dalam akhlakul karimah," kata dia.

Sementara itu, Education Specialist Google for Education Ganis Samoedra Muharyono mengatakan timnya akan memberikan pelatihan terutama dalam penggunaan berbagai lembar kerja yang ada di mesin pencarian terbesar di dunia tersebut.

Sejumlah aplikasi yang akan diberikan sebagai menu pelatihan seperti penggunaan Feature, Docs, Sheet, Google Meet, hingga Google Form. Aplikasi Google Work Space itu diharapkan dapat membantu dalam proses belajar mengajar.

"Untuk lebih memodernisasikan pendidikan yang ada dan meningkatkan sistem pendidikan, Google akan membantu jutaan siswa madrasah selama pandemi. Seperti yang kita ketahui juga, Indonesia akan berada dalam masa bonus demografi di mana tenaga produktif akan lebih besar, maka pelajaran sebaik-baiknya harus diberikan untuk anak-anak kita," kata dia.

Dengan penggunaan Google Work Space itu, guru juga diharapkan dapat mengembangkan sejumlah metode pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kemampuan peserta didik.

Adapun kemampuan yang harus diberikan kepada peserta didik seperti kemampuan memecahkan masalah, kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, hingga berpikir kreatif.

"Tapi apapun hebatnya teknologi pendidikan tanpa adanya guru yang hebat maka teknologi akan sia-sia," kata dia.

Baca juga: Guru madrasah mendapat subsidi Kemenag Rp600 ribu
Baca juga: Ketua DPD RI siap bantu penambahan kuota PPPK guru madrasah
Baca juga: Kemenag: Guru madrasah perkuat pendidikan karakter di era teknologiBaca juga: 56 ribu guru madrasah belum bergelar S1

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021