Medan (ANTARA News) - Kendati dalam keprihatinan, ribuan orang pengungsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Jumat (10/9) merayakan Hari Raya Lebaran Tahun 2010 di tempat penampungan mereka di sejumlah Jambur di Kabanjahe.
"Para pengungsi yang beragama Islam itu menyambut Idul Fitri 1431 Hijriyah itu dengan penuh gembira dan canda dan tidak memikirkan lagi mereka saat ini sedang berada di tempat pengasingan," kata Kepala Seksi Pada Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Karo, Jhonson Tarigan, ketika dihubungi ANTARA News dari Medan, Jumat malam.
Menurut dia, para pengungsi yang terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua tampak mengenakan pakaian yang sederhana dan ala kadarnya melangkah dengan penuh semangat menuju Gedung Serba Guna yanga berlokasi di Jalan Veteran itu untuk melaksanakan Shalat Id.
Bahkan, katanya, para pengungsi yang akan melaksanakan Shalat Id itu, pada pagi harinya telah bangun secepatnya dan bergegas ke ruangan tempat mandi yang ada di lokasi penampungan tersebut.
Para pengungsi itu tidak hanya melaksanakan Shalat Id di gedung Serbaguna ity, tetapi mereka juga berpencar dan ada yang ke Masjid Agung yang berada di tengah kota Kabanjahe itu dan beberapa rumah ibadah lainnya.
"Masjid ada beberapa di Kabanjahe ini, maka para pengungsi itu memilihnya sesuai dengan kemauan mereka.Jadi tidak seluruhnya para pengungsi itu Shalat Id di gedung Serbaguna yang disediakan oleh Pemkab Karo," kata Tarigan juga juru bicara Posko Utama Penanggulangan Pengungsi Gunung Sinabung itu.
Ketika ditanyakan jumlah para pengungsi Sinabung yang beragama Islam, Tarigan mengakui belum mendata berapa jumlahnya, namun yang pasti jumlah mereka mencapi ribuan orang.
"Jumlah pengungsi yang beragama Islam itu, mencapai ribuan orang," katanya.
Selanjutnya ia menjelaskan, para pegungsi yang beragama Islam itu, biasanya berasal dari Desa Sukadebi, Aman Teran, Suka Raya, Simacam, Hutatonggol, Deskati, Uta Belin di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo.
Ia mengatakan, usai melaksanakan Shalat Id itu, para pengungsi silaturahmi dan salam-salaman dengan sesama rekannya yang beragama Islam, serta pengungsi lainnya.
"Suasana Lebaran di lokasi pengungsian itu berlangsung sederhana dan mereka berharap agar bencana letusan Gunung Sinabung ini segera berakhir, sehingga bisa pulang ke desa untuk merawat tananaman sayur-sayuran, jeruk, padi, kopi dan ternak yang terbengkalai selama ini," kata Tarigan.
Data yang diperoleh dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung hingga Kamis (9/9) jumlah pengungsi hingga Kamis (9/9) tercatat sebanyak 28.587 jiwa dan mereka ditampung di 11 lokasi di Kabanjahe, beberapa diantaranya di Jambur Lige (2.500 jiwa), Jambur Adil Makmur (2.655 jiwa), Jambur Tuah Lopati (1.434 jiwa), Jambur Sempakata (1.267 jiwa), Jambur Dalihan Natolu (1.293 jiwa), Gedung KNPI/Serba Guna (560 jiwa) dan tempat lainnya.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara itu meletus Minggu (29/9) sekitar pukul 00.08 WIB dan mengeluarkan asap tebal, percikan api, debu vulkanik, serta partikel belerang yang cukup panas.
Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.640 meter di atas permukaan laut. Koordinat puncak Gunung Sinabung adalah 3 derajat 10 menit LU, 98 derajat 23 menit BT.
Gunung Sinabung ini merupakan gunung tertinggi di Sumatera Utara dan berjarak lebih kurang 110 Km arah Barat Kota Medan.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010