Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk memperkirakan, puncak mudik di jalan Tol Jakarta-Cikampek akan terjadi pada H-2 Idul Fitri 1431 Hijriyah. "Prediksi kami bisa tembus 40 ribu kendaraan. Bahkan bisa mencapai 46 ribu," kata Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman kepada pers di Jakarta, Rabu.
Dia berharap realisasinya lebih sedikit karena bila itu terjadi pengaturan lalu lintas di ujung keluar Tol Cikampek seperti gerbang tol Cikopo, sangat kritis.
Karena itu, dia memastikan, pengaturan lalu lintas dipastikan akan buka tutup yakni dalam tempo tertentu, kendaraan ke luar Cikopo diarahkan ke pantura atau jalur tengah dan selatan.
"Prinsipnya, jika di atas 36 ribu, Simpang Jomin dan sekitarnya sudah tidak mampu," katanya.
Menurut dia, sejak H-7 pelayanan tol Jakarta-Cikampek relatif terkendali, lancar dan tidak ada halangan yang berarti.
"Antrean di gerbang Cikopo, tidak pernah di atas satu km," katanya.
Menyinggung pelayanan H-3 yang disebut-sebut sempat macet pada beberapa pintu keluar seperti Sadang dan Jatiluhur, dia mengatakan, hal itu karena kepanikan petugas di lapangan.
"Agak panik karena dampak penutupan di pintu keluar Sadang dan Jatiluhur menimbulkan kemacetan dan setelah jam 02.00 dini hari keduanya dibuka, cair kembali," katanya.
Adityawarman menambahkan, total kendaraan pada H-3 di tol Jakarta-Cikampek mencapai 36 ribu atau lebih rendah dari realisasi tahun lalu sebesar 40 ribu.
Adityawarman juga menjelaskan, selama H-7 hingga H+7, pihaknya menyiapkan uang kembalian di ruas utama Jakarta-Cikampek mencapai Rp7,4 miliar.
"Biasanya dalam kondisi normal, per hari kami siapkan Rp5 miliar, tetapi selama mudik dan balik ini ditambah Rp2,4 miliar," katanya.
Dia juga menambahkan, selain fasilitas lain yang sudah ada, pihaknya juga menyiagakan dua helikopter sebagai ambulan udara.
"Dua ambulan udara ini kami siagakan untuk mengawal dan mengevakuasi jika ada korban kecelakaan tol di ruas-ruas utama," katanya.(*)
(E008/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010