Garut (ANTARA) - Tim SAR masih mencari tiga nelayan hilang dan sedang dalam pencarian akibat kapal MV Jaya Berkat yang mereka tumpangi terbalik diterjang gelombang saat melaut mencari ikan di Perairan Pantai Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Bandung Supriono membenarkan adanya kejadian kapal terbalik dan tiga nelayan dinyatakan hilang setelah terpental dari kapalnya yang diterjang gelombang laut.

"Telah terjadi kecelakaan kapal, Kapal MV Jaya Berkat karam di Pantai Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada pukul 04.30 WIB tadi pagi," katanya.

Baca juga: DFW Indonesia: 83 nelayan hilang di laut selama enam bulan terakhir

Ia menuturkan tim Kantor SAR Bandung bersama unsur Polisi Air dan Udara Polres Garut dan petugas gabungan lainnya melakukan pencarian terhadap tiga nelayan yang dilaporkan hilang di lautan.

Peristiwa itu, kata dia, bermula ketika Kapal MV Jaya Berkah yang dinahkodai Sarki dengan membawa delapan anak buah kapal berangkat dari Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (28/06) sekira Pukul 06.30 WIB menuju perairan Cilacap untuk mencari ikan layur.

Namun saat memasuki perairan Garut, kata dia, kapal nelayan itu diterjang gelombang tinggi menyebabkan kapalnya terbalik, kemudian seluruh ABK yang saat itu sedang tidur terpental, enam orang berhasil diselamatkan oleh nelayan lain, sedangkan tiga orang hilang.

"Saat kejadian seluruh ABK dalam keadaan tertidur, korban menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi pantai," kata Supriono.

Ia menyampaikan kondisi kapal dengan keadaan terbalik sudah dibawa ke pinggir pantai atau sekitar 300 meter dari Pantai Sancang.

Sedangkan identitas korban yang masih dalam pencarian yakni Kabari (39), Agus (31), dan Kudawan (23) ketiganya warga Desa/Kecamatan Purwahamba, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.*

Baca juga: Nelayan Tarakan yang hilang ditemukan Basarnas dalam keadaan meninggal
Baca juga: Polisi: Jasad mengapung di Kepulauan Seribu adalah nelayan yang hilang

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021