Cilacap (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengimbau pemudik dari Jakarta dan Jawa Barat untuk menggunakan jalur selatan Jateng.
"Para pemudik jangan ragu-ragu menggunakan jalur selatan karena jalannya relatif baik, cukup longgar, lancar, dan petugas siaga di beberapa titik," kata dia kepada wartawan saat memantau arus mudik di Pos Pelayanan Terpadu Kepolisian Resor Cilacap di Mergo yang berada di jalur selatan Jateng, Rabu.
Kendati demikian, dia mengatakan, pemudik tetap harus waspada saat melintas di jalur selatan karena kondisi jalan yang berkelok-kelok serta mewaspadai kondisi cuaca yang ekstrem.
Menurut dia, di jalur selatan Jateng kemungkinan ada longsor di beberapa titik di saat terjadi hujan.
"Kami telah siagakan petugas, mobil derek, dan alat-alat untuk menyingkirkan sesuatu yang mengganggu jika terjadi longsor," katanya.
Disinggung mengenai situasi arus mudik yang melintas di Jawa Tengah, dia mengatakan, hingga saat ini masih berjalan lancar dan kondusif serta belum terjadi kemacetan yang stagnan hingga berjam-jam.
Menurut dia, yang terjadi saat ini baru sebatas adanya kelambatan pada daerah-daerah tertentu karena ada perlintasan kereta api dan pasar tumpah.
"Akan tetapi belum menimbulkan kemacetan, dalam arti tidak sampai stagnan atau tidak bergerak. Itu kondisi umum situasi di Jawa Tengah berdasarkan pantauan saya dari udara tadi," katanya.
Ia mengakui adanya peningkatan arus yang signifikan terutama di ujung Jalan Tol Pejagan maupun jalur Losari hingga Brebes karena meningkat 40-50 persen dari kondisi normal.
Akan tetapi semua itu, kata dia, dapat diatasi karena Polda Jateng telah menempatkan petugas-petugas yang andal untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas di tempat-tempat tersebut.
Menurut dia, Polda Jateng terus memantau peningkatan arus yang terjadi di sejumlah ruas jalan di Jawa Barat untuk memperkirakan pukul berapa kepadatan arus tersebut menjangkau Jawa Tengah.
"Dengan demikian, petugas bisa memasang kuda-kuda untuk mengatur kelancaran arus di wilayah ini karena peningkatan arus terjadi pada jam-jam tertentu. Kalau pemudik berangkat dari Jakarta setelah Salat Tarawih dengan kepadatan arus yang tinggi, dapat diperkirakan berapa jam waktu yang diperlukan untuk masuk wilayah Jawa Tengah," katanya.
Sementara mengenai kemungkinan terjadinya lonjakan arus mudik di jalur pantai utara (pantura) Jateng pada hari ini (8/9) hingga H-1 Lebaran (9/9), dia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan antisipasi dengan menyiapkan jalur alternatif.
"Di ujung Pintu Tol Pejagan terdapat perlintasan yang cukup padat karena dilalui sekitar 80 KA per hari," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, pemudik yang keluar melalui Pintu Tol Pejagan saat ada KA yang melintas akan dialihkan ke jalur alternatif yang mengarah ke Purwokerto.
Meskipun demikian, lanjutnya, pemudik tidak harus menuju Purwokerto melainkan dibelokkan lagi ke arah pantura.
"Kami akan arahkan mereka sesuai tujuan. Kalau memang tujuannya pantura, akan dibelokkan lagi ke pantura. Jadi tidak harus ke Purwokerto dan selanjutnya Banyumas," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah memberlakukan sistem "one way" (satu arah), yakni arus dari arah Banyumas tidak bisa lagi masuk jalan tol melainkan melalui Slawi.
Selama berada di Pos Pelayanan Terpadu Mergo, Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang juga berkesempatan memberikan sambutan di hadapan para petugas gabungan yang ada di pos ini.
Dalam kesempatan tersebut, dia minta para petugas dapat saling koordinasi sehingga pelayanan yang diberikan dapat dilakukan secara maksimal.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010