Timika (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Mimika, Papua, terus mengantisipasi pergerakan kelompok-kelompok yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama menghadapi 1 Juli mendatang.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Senin, mengatakan 1 Juli memiliki arti khusus di kalangan kelompok separatis Papua sehingga perlu diantisipasi dan diwaspadai pergerakan kelompok tersebut yang berpotensi bisa mengganggu keamanan warga.
"Yah, bagi kita 1 Juli itu HUT Korps Bhayangkara, tapi bagi mereka punya makna tersendiri. Untuk wilayah Mimika, kami mengantisipasi apabila ada pergerakan dari kelompok-kelompok itu yang bisa menciptakan situasi yang dapat mengganggu keamanan masyarakat. Kalau memang ada indikasi seperti itu, tentu kami langsung merespon," katanya.
Guna menciptakan situasi kamtibmas yang tetap kondusif di wilayah Mimika, jajaran Polres setempat meminta dukungan dan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya deteksi dini terhadap berbagai potensi dan ancaman yang terjadi.
Baca juga: Mengembangkan kearifan lokal melalui destinasi Baliem Waga-waga Timika
Baca juga: Mimika alokasikan Rp80 miliar rampungkan arena pertandingan PON XX
Baca juga: Freeport alokasikan Rp6 miliar perbaiki Mimika Sport Complex
Dukungan dan keterlibatan berbagai komponen masyarakat dalam membantu menjaga keamanan di wilayah Mimika, kata Kapolres, selama ini sudah sangat bagus.
Di berbagai sudut Kota Timika bahkan telah dibangun ratusan Pos Peduli Keamanan (Pos Peka), sebagai wadah menghimpun masyarakat dalam setiap lingkungan untuk menjaga keamanan lingkungannya masing-masing.
Beberapa distrik (kecamatan) di wilayah pegunungan Mimika yaitu Distrik Tembagapura, Hoeya, Jila dan Alama selama ini dianggap cukup rawan dengan keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Salah satu kawasan yang dianggap masih cukup rawan dengan keberadaan KKB yaitu di Aroanop, Distrik Tembagapura.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021