Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan lima rumah susun atau rusun di Yogyakarta bagi masyarakat.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pembangunan rusun di samping untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Diharapkan dengan penyediaan hunian yang layak berupa rusun dapat memberikan kontribusi nyata bagi produktivitas ASN dalam bekerja.
Kementerian PUPR terus meningkatkan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Rumah Susun (rusun). Pada TA 2020, telah selesai dibangun 823 unit rusun dan dilanjutkan pada TA 2021 sebanyak 9.799 unit.
Baca juga: Program Sejuta Rumah 2021 hingga Mei capai 312.290 unit
Di Provinsi Yogyakarta, Kementerian PUPR pada tahun 2020-2021 telah menyelesaikan pembangunan lima rusun, dimana empat diantaranya merupakan rusun untuk lembaga pendidikan yakni Rusun Asrama Mahasiswa PIAT Universitas Gadjah Mada (UGM), Rusun Pondok Pesantren Ali Maksum, Rusun Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah, dan Rusun Asrama Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sedangkan satu rusun lainnya yang dibangun merupakan Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.
Rumah Susun Asrama Mahasiswa PIAT UGM dibangun sebanyak 1Tower yang terdiri atas 43 Unit. Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 hingga April 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp14,4 miliar. Rusun ini ditujukan untuk memberikan tempat tinggal atau hunian bagi mahasiswa dan peneliti PIAT UGM.
Selanjutnya terdapat Rusun Pondok Pesantren Ali Maksum yang dibangun dengan tipe barak santri sebanyak 1 Tower terdiri atas 8 Unit. Pekerjaan pembangunan fisiknya sejak September 2020 hingga Maret 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp7,95 miliar. Rusun ini bertujuan untuk memberikan tempat tinggal atau hunian bagi santri pondok pesantren sehingga memudahkan mereka dalam mengikuti proses belajar.
Baca juga: PUPR siapkan Rusun Pasar Rumput jadi alternatif tempat isolasi mandiri
Rusun lainnya yang selesai dibangun di Yogyakarta adalah Rusun Pondok Pesantren Mualimin Muhammadiyah sebanyak 1Tower yang tediri atas 86 unit. Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Mei 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp22,83 miliar.
Rusun lembaga pendidikan yang juga sudah selesai dibangun di Yogyakarta adalah Rusun Asrama Mahasiswa UNY sebanyak 1 Tower terdiri atas 43 Unit. Pembangunan fisiknya dimulai sejak Februari 2020 dan selesai pada Maret 2021 dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp15,79 miliar.
Terakhir, rusun yang juga telah selesai dibangun adalah Rumah Susun ASN BBWS Serayu Opak sebanyak 1 Tower terdiri atas 68 Unit yang ditujukan untuk para ASN yang bertugas dari luar daerah dan belum memiliki tempat tinggal. Pekerjaan pembangunan fisiknya dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Juli 2021dengan biaya APBN TA 2020 sebesar Rp52,86 miliar.
Setiap unit rusun dilengkapi dengan furnitur berupa tempat tidur utama, tempat tidur susun, sofa, lemari, meja dan kursi. Pada rusun juga terdapat sarana seperti ruang serbaguna, ruang pengelola dan mushola.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021