Nantinya layanan itu akan menyediakan layanan multi konektivitas dengan menghubungkan koneksi internet ke berbagai platform digital seperti data center dan multi cloud global.
Hal itu dilakukan untuk meneruskan hasil kerja yang gemilang pada tahun ini, di mana Indonet mencatatkan pendapatan sebanyak Rp126,4 milyar dan laba bersih sebesar Rp20,9 milyar.
Direktur Utama Indonet, Karla Winata mengungkapkan, Indonet dapat mempertahankan rasio profitabilitas dengan baik, karena menjalankan berbagai strategi bisnis dalam menyambut permintaan pasar, terutama pada bisnis data center.
"Melalui pengembangan konektivitas dan membangun fasilitas data center di berbagai pusat kota yang merupakan pendorong utama ekonomi digital, termasuk pertumbuhan berbagai bisnis UKM dan korporasi untuk perekonomian yang berkelanjutan," ungkap Karla Winata secara virtual, Senin.
Baca juga: Tencent Cloud luncurkan Internet Data Center pertama di Indonesia
Baca juga: Peningkatan Aruba ESP hadirkan keamanan dari Edge hingga Cloud
Pada tahun 2018-2020, Pendapatan Usaha Perseroan terus tumbuh dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 46 persen menyentuh angka Rp475,7 Milyar.
Sementara pada periode yang sama, laba bersih tumbuh dengan CAGR sebesar 29 persen dan pada 2020 Perseroan membukukan laba sebesar Rp122 Milyar. Manajemen optimis dapat mempertahankan kinerja yang baik pada 2021 untuk mencapai double digit growth.
Indonet optimistis menghadapi berbagai tantangan ke depan dengan menghadirkan solusi yang tepat berbekal pemahaman mendalam pada bisnis khususnya layanan infrastruktur digital yang terintegrasi.
Indonet juga membangun ekosistem digital yang terdiri dari: penyedia layanan cloud global, perusahaan-perusahaan di sektor finansial, logistik, e-commerce, serta pengguna korporasi maupun individu lain.
Sebagai informasi, Indonet melalui anak usahanya PT Ekagrata Data Gemilang, tengah menyelesaikan pembangunan EDGE DC 1 dengan kapasitas IT Load 6MW yang terletak di pusat kota yang akan memberikan kemudahan akses data dengan latensi rendah.
Lokasi EDGE DC 1 juga dekat dengan area Internet Exchange yang merupakan pusat lalu lintas data, sehingga memudahkan pelanggan dalam menjangkau end user. Salah satu pencapaian Indonet di Q2 2021 adalah delivery layanan data center kepada salah satu penyedia cloud global.
"Kolaborasi Indonet dengan perusahaan platform data center, Digital Edge (Hong Kong) Ltd. (Digital Edge), yang berpusat di Hong Kong untuk mengembangkan edge data center di Indonesia merupakan upaya serta komitmen kami dalam menjawab kebutuhan pelanggan atas kebutuhan koneksi cepat tanpa adanya isu latensi," kata dia.
"Melalui EDGE DC 1, Indonet akan mendukung pelanggan untuk mengakses data dengan low latency," tambah dia.
Dalam hal ini, Indonet tengah berfokus pada peningkatan big data, Internet of Things (IoT), layanan cloud, streaming, dan tren teknologi lainnya.
Hal ini menyebabkan end-users menuntut akses di mana saja dan kapan saja ke berbagai platform aplikasi, layanan, dan data yang disimpan di data center dengan cepat, sehingga latensi tidak lagi dapat ditoleransi.
Untuk mengantisipasi demand yang tinggi atas EDGE data center yang andal dan terpercaya, Indonet juga sedang mempersiapkan pembangunan EDGE DC 2. Konstruksi EDGE DC 2 akan dimulai pada tahun 2022 pada lahan dengan luas 6,000 m2 yang akan dialokasikan khusus untuk pembangunan EDGE DC 2.
Baca juga: Penyedia pusat data Indointernet melantai di bursa
Baca juga: Xbox Cloud Gaming janjikan banyak pembaruan
Baca juga: AWS: Fleksibilitas teknologi penting untuk imbangi beban pekerjaan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021