Tidak hanya ahli teknologi dan ilmu pengetahuan, tapi kita perlu mengedepankan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan peran ilmuwan muda dalam merealisaikan Visi Indonesia di tahun 2045
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong peningkatan peran dan penciptaan para ilmuwan muda untuk ikut merealisasikan Visi Indonesia 2045.
"Tidak hanya ahli teknologi dan ilmu pengetahuan, tapi kita perlu mengedepankan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan peran ilmuwan muda dalam merealisaikan Visi Indonesia di tahun 2045," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala LIPI Agus Haryono dalam Pembukaan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) 2021, di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan pada 2045 Indonesia diharapkan dapat menjadi negara yang berdaya saing dan berdaulat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Untuk itu, Indonesia ingin menciptakan masyarakatnya yang inovatif berbasis iptek, dan menghasilkan keunggulan kompetitif bangsa secara global.
Agus mengatakan perlu kolaborasi dan komitmen bersama dalam mewujudkan para ilmuwan muda Indonesia yang berdaya saing tinggi.
Oleh karena itu, kata dia, pengenalan akan dunia riset dan menumbuhkan kecintaan pada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilakukan sejak dini, mulai dari bangku sekolah, anak-anak muda semakin didekatkan dengan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dan bisa berprestasi di bidang tersebut.
Ia mengatakan pelaksanaan PIRN XIX di tahun 2021 merupakan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan termasuk sekolah untuk berkolaborasi dalam pembangunan ekosistem riset dan inovasi, terutama di kalangan generasi muda karena generasi muda akan membangun bangsa Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pihaknya menginginkan para peserta PIRN XIX untuk berpikir "out of the box", dan tidak terpaku pada buku teks pelajaran melainkan berpikir kreatif dan inovatif. Dia mengajak para peserta untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan riset untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada.
"Manfaatkanlah momentum PIRN 2021 ini untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan sedalam-dalamnya, mencari ide-ide baru dalam mengatasi permasalahan yang ada di sekitar kita, selain itu yang penting juga jalinlah komunikasi dan interaksi yang erat di antara peserta, panitia dan instruktur," katanya.
Para peserta akan mendapatkan bekal dari para pembimbing dalam mengoptimalkan peluang dan menghadapi tantangan yang tidak terduga termasuk juga penelitian untuk pemulihan pasca pandemi COVID-19. Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk pengembangan riset dan inovasi di masa mendatang tidak hanya di masa pandemi COVID-19 saja.
"Saya mendorong anak-anakku sekalian untuk memanfaatkan ajang PIRN ini sebagai arena belajar agar semakin kreatif, kritis serta inovatif untuk mengamati permasalahan serta belajar memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di sekitar hingga permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan bangsa," demikian Agus Haryono.
Baca juga: Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) 2021 diikuti 23 provinsi
Baca juga: Ilmuwan muda minta data genom dan penanganan COVID-19 dipublikasikan
Baca juga: Perkemahan ilmiah remaja nasional LIPI jadi panggung gagasan kaum muda
Baca juga: LIPI dorong peningkatan jumlah peneliti via PIRN
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021