Kalau anda peminat makanan Italia, spaghetti adalah jenis olahan terigu yang termasuk digemari. Makanan ini jika dihidangkan dengan cita rasa yang diolah sedemikian rupa, dapat diterima kebanyakan lidah Indonesia.

Jika anda mampir ke restoran-restoran yang tidak menjual menu khusus Italia, spaghetti pun termasuk dalam menu mereka. Artinya, jika dijual di banyak tempat, bisa diduga dengan kuat, produk ini yang biasa dicari, terutama oleh masyarakat perkotaan dan berusia muda.

Namun, bagi ibu-ibu yang ingin menghidangkan sendiri untuk putra-putri di rumah sendiri, beraneka macam resep spaghetti pun bisa didapatkan dengan mudah.

Berikut kami kutip satu resep yang berjudul “Low Calorie Parmesan Chicken With Tomato Cream Sauce” dari salah katalog resep yang ada di salah situs internet. Namun jika menggunakan resep ini, harus tetap kritis, karena beberapa bahannya bisa masuk ke dalam kategori syubhat, yakni status kehalalannya belum jelas.

Dari resep tersebut, bahan-bahan yang digunakan untuk saus tomatnya adalah minyak zaitun, bawang putih, tomat yang dihaluskan, basil, oregano, dan parsley kering, gula, garam, susu cair, terigu, dan keju permesan.

Sementara untuk ayam permesannya (permesan chicken) bahan yang digunakan adalah daging ayam, susu cair, Dijon mustard, dry breadcrumb, keju parmesan, dried Italian seasoning, bawang putih bubuk, dan lada. Tentu yang terakhir adalah spaghetinya.

Dari saos tomat, bahan-bahan yang perlu dikritisi adalah minyak zaitun, terigu, dan keju parmesan. Sedangkan untuk ayam parmesan ialah ayam. dijon mustard, bread crumb, keju parmesan, Italian seasoning. Tentu termasuk spaghetinya.

Untuk minyak zaitun yang perlu dikritisi adalah proses pemucatannya. Biasanya pada proses ini, pemucatnya menggunakan arang aktif, di samping juga menggunakan tanah diatom atau bleaching earth.

Jika menggunakan arang aktif, mesti dipastikan sumbernya, karena ada kemungkinan menggunakan tulang hewan sebagai sumber arang aktifnya, di samping bisa juga berasal serbuk gergaji, tempurung kelapa, dan batubara.

Untuk terigu, biasanya juga diperkaya dengan fortifikan. Bahan yang perlu dicermati adalah vitamin B1 dan B2. Karena bisa jadi untuk alasan kestabilan selama penyimpanan, vitamin pun disalut.

Harus jelas bahan apa yang digunakan untuk menyalut vitamin tersebut. Memang yang paling berat jika disalut dengan gelatin. Karena gelatin berasal dari tulang dan kulit hewan. Maka harus dipastikan bahwa bahan tersebut harus berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai dengan syariah.

Selanjutnya yang menjadi pembahasan kita adalah keju permesan. Setiap keju mempunyai titik kritis pada bahan penggumpalnya, yakni enzim. Biasanya yang digunakan adalah enzim rennin.

Jika menggunakan enzim ini harus dipastikan bahan yang digunakan bukan berasal dari hewan haram dan disembelih secara Islami.

Untuk pembuatan topping ayam permesan maka yang perlu diperhatikan dengan cermat adalah ayam. Ayam yang digunakan harus disembelih secara Islami dan bukan ayam mati kemarin (tiren=bangkai).

Selanjutnya yang menjadi perhatian kita adalah Dijon mustard, karena menurut situs yang menyediakan resep ini Dijon mustard bisa jadi dibuat dari bahan-bahan mustard powder, seasoning, dan cairan yang bisa berupa air, bir, atau jenis arak yang lain. Maka pastikanlah mustard yang digunakan yang bersertifikasi halal MUI.

Bread crumb (tepung roti) termasuk kritis dalam masalah kehalalan. Seperti lazimnya produk bakery, maka tepung roti mempunyai macam-macam bahan. Maka pastikan bahan ini bersertifikat halal.

Italian seasoning termasuk kritis, maka bisa dihilangkan sama sekali dari resep, jika tidak ada yang bersertifikat halal. Terakhir spaghetti, karena terbuat dari terigu, maka harus dipastikan pula yang besertifikat halal. (Hu/ LPPOM MUI)

Artikel ini dipersembahkan oleh LPPOM MUI

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010