Waktu berbuka sudah tiba, kita yang seharian beraktifitas tak sempat menyiapkan makanan komplit untuk berbuka puasa, makanan praktis siap saji menjadi pilihan. Tinggal ambil di dalam lemari persediaan, makanan kaleng simpanan kita yang lalu pun dibuka.
Makanan kaleng kini sangat beraneka ragam mulai dari olahan daging, sayur, buah hingga makanan ringan. Mengemas makanan dalam kaleng merupakan salah satu cara teknologi pengawetan, yaitu dengan melakukan tahapan sterilisasi dengan panas dan tekanan tinggi.
Selain untuk mengawetkan makanan proses ini juga berguna untuk mematangkan makanan, tapi juga dapat mematikan mikroba. Sebagai konsumen, ada baiknya kita mengetahui kiat-kiat saat hendak mengkonsumsi makanan kaleng.
Berikut kiat-kiatnya.
1. Lihat label halal dan ingredients-nya
Lihat label halal secara jelas, bila diproduksi di dalam negeri cek apakah label halalnya sesuai dengan yang disarankan LPPOM MUI. Bila produk impor, cek apakah label halal yang dicantumkan dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang diakui oleh LPPOM MUI.
Jangan lupa baca ingredients-nya, masalah kehalalan kemungkinan besar dapat terlihat dari bahan dasar yang dipergunakan makanan kaleng tersebut.
2. Pilihlah kemasan kaleng yang tidak bocor, tidak menggembung dan tidak berkarat.
Kemasan kaleng yang bocor bisa terlihat dari adanya noda dengan aroma kaleng yang cukup menyengat. Lihat sekeliling kaleng apakah ada bagian kaleng yang penyoknya diiringi rembesan. Kaleng yang bocor dapat menyebabkan mikroba pembusuk masuk dan mengontaminasi makanan.
3. Perhatikan tanggal kadaluarsa
Tanggal kadaluarsa sering tidak terlihat. Lihat secara jeli apakah masih layak konsumsi atau tidak. Tinggalkan bila ada keterangan kadaluarsa yang meragukan (stempel tanggal kadaluarsa terkesan ditimpah/double).
4. Simpan di tempat yang aman
Baiknya, makanan kaleng hanya digunakan untuk sekali pengolahan. Jika makanan kaleng telah terbuka dan tidak langsung habis, segera pindahkan sisa makanan ke dalam wadah tertutup atau kantong plastik bersih, tutup rapat dan segera simpan dalam freezer.
(Nad/ LPPOM MUI)
Artikel ini dipersembahkan oleh LPPOM MUI
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010