Cilegon (ANTARA News) - Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Banten memprediksi kenaikan lalu lintas akan daging Sapi, Kambing dan Ayam broiler dari Pulau Jawa ke Sumatera terjadi pada H-10 lebaran dengan kenaikan rata-rata sebesar 20 - 30 persen.
"Pasokan tersebut antara lain dari Pulau Jawa serta pasokan utamanya dipenuhi dari Sumatera sendiri," kata Kepala Seksi Karantina Tumbuhan pada Balai Karantika Pertanian Kelas II Cilegon, Juhariyono, Kamis.
Dia menjelaskan, pada hari-hari biasa lalu lintas hewan pedaging dari Pulau Jawa ke Sumatera rata-rata 50 truk, dengan 1 truk untuk sapi bermuatan enam sampai tujuh ekor, kambing 15 sampai 25 ekor dan ayam mencapai ratusan ekor.
Setiap truk pengangkut hewan-hewan tersebut yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera harus mendapatkan sertifikat kesehatan karantina hewan.
"Untuk memperoleh sertifikat itu, hewan diperiksa secara fisik dan laboratorium. Tapi pemeriksaan dan sertifikat hanya akan kami berikan kepada angkutan hewan yang mengantongi surat jalan dari instansi kesehatan hewan dari daerah asal hewan," katanya.
Cek fisik yang dilakukan oleh Balai Karantina itu yakni diambil darahnya dari sejumlah hewan yang ada.
"Kita lakukan secara random atau acak dari hewan yang ada, karena kalau dilakukan semua, menghabiskan waktu tidak sedikit," katanya.
Kendati tidak dilakukan pengecekan darah terhadap seluruh hewan, namun pihaknya sangat berkeyakinan, dengan adanya contoh dari beberapa hewan bisa mewakili.
"Dari fisik saja, kami sudah bisa melihat apakah hewan itu sehat atau tidak, tapi untuk meyakini makanya kami melakukan pengecekan sampel darah pada hewan tersebut," katanya.(*)
(ANT-152/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010