Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan semua potensi kekuatan yang ada di dalam dirinya dan di sekitarnya. Kekuatan itu dimanfaatkan untuk membuat mereka tidak bergantung kepada masyarakat lainnya.

Masyarakat berdaya tidak mempunyai sikap menunggu belas kasihan pihak lain, yang pada akhirnya bisa menjadikan mereka dikasihani dan terus menerus dibantu pihak lain.

Sikap yang diperlihatkan masyarakat berdaya adalah hidup tegak dengan berpijak pada kesadaran dan aspirasi sendiri sehingga tidak mudah diombang-ambingkan pihak lain.

Masyarakat berdaya lebih mengandalkan segala hal yang ada dalam dirinya, baik berupa skill, keterampilan, olah pikir, khazanah kesenian dan pengetahuan untuk menghasilkan karya yang produktif.

Mereka melihat sumber daya yang ada dalam dirinya sebagai landasan dalam melangsungkan kehidupannya, agar tidak menjadi beban bagi pihak lain. Masyarakat berdaya senantiasa berusaha memahami situasi perubahan-perubahan yang ada di sekitarnya baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Perubahan-perubahan itu dimanfaatkan untuk melakukan pengembangan diri.

Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya sebagai wahana untuk menghasilkan produk dan jasa yang menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi.

Masyarakat berdaya akan mengubah sumber daya alam sehingga memiliki nilai tambah. Masyarakat berdaya akan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya sebagai sarana untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian.

Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya melalui kemampuannya memanfaatkan potensi dirinya dan potensi yang ada di sekelilingnya termasuk sumber daya alam.

Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang memiliki perilaku hidup dan modal sosial yang positif. Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang menyadari arti pentiing pendidikan, nilai hidup sehat, kepatuhan terhadap hukum, keharusan untuk terus bekerja atau berwirausaha serta menjaga kelestarian lingkungan.

Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang memahami kegunaan semangat kebersamaan dalam membangun masyarakat.

Dengan menjadi masyarakat yang berdaya diharapkan bisa menjadi penggerak bagi masyarakat lainnya. Bahkan nantinya bisa menjadi penggerak dalam kehidupan berbangsa dan pada akhirnya tumbuh menjadi bangsa terhormat. Dengan begitu ada timbal balik yang bisa diberikan kepada pihak lain yang memerlukan bantuan, terutama bagi elemen masyarakat yang paling terkecil yang masih terkungkung dalam ketidakberdayaan.

Kita melihat masih banyak fenomena kehidupan masyarakat secara empirik yang terdiri dari masyarakat yang tidak memiliki kemampuan karena terkurung oleh keterbatasan-keterbatasan.

Misalnya orang tua yang sudah jompo, penyandang cacat, atau orang yang sudah tidak memiliki harapan hidup. Peran masyarakat berdaya terkait dengan hal tersebut diharapkan bisa memberikan perlindungan serta jaminan hidup bagi anggotanya dengan modal dan investasi sosial yang selama ini telah dimiliki sebagai bentuk proteksi.

Dengan begitu orang-orang yang tidak berdaya tak perlu lagi turun ke jalan menjadi peminta-minta, menguras air mata mengharapkan adanya rasa iba dari pihak lain.

Perlindungan terhadap kaum dhu’afa memang sudah semestinya ditata dengan cara membangun sistem yang kokoh. Bukan dengan mengandalkan cara-cara sporadis atau karikatif belaka.

Menciptakan masyarakat berdaya harus dimulai dengan mengeksplorasi tiap individu untuk memaksimalkan kemampuannya. Jika ada anggota masyarakat yang punya skill seperti menari, bermain angklung, melukis atau kemampuan dalam bidang olahraga, maka mereka diharapkan bisa menghidupi dirinya dengan kemampuannya itu.

Atau jika sebuah daerah punya potensi skill masyarakat di bidang kerajinan tangan seperti menyulam, menganyam, membatik dan sebagainya, maka diharapkan dari pengembangan skill masyarakat itu mereka dapat menghidupi dirinya sendiri.

Untuk mewujudkan masyarakat berdaya diperlukan upaya-upaya yang serius dan saling mendukung di antara berbagai pihak. Perwujudan masyarakat berdaya juga memerlukan fasilitasi dan pendampingan yang tepat. Penciptaan masyarakat berdaya adalah kebutuhan semua masyarakat pada saat ini.

*) Penulis adalah Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010