Yogyakarta (ANTARA News) - Dua kereta api ekstra Lebaran yaitu Argo Lawu dan Argo Dwipangga tidak dioperasikan karena mengalami kerusakan, kata Kepala PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Noor Hamidi, Kamis.
"Rencana semula kami akan mengoperasikan empat kereta api ekstra Lebaran, tetapi berhubung ada kerusakan teknis, kami hanya mengoperasikan dua kereta, yaitu Senja Utama kelas bisnis, serta kereta api kelas ekonomi Bengawan," katanya di Yogyakarta.
Akibatnya, menurut dia, diperkirakan akan ada sekitar 18.000 orang menggunakan kereta api dari Yogyakarta ke Jakarta pada masa arus balik Lebaran 2010. "Padahal, kapasitas atau daya angkut kereta hanya sekitar 13.000 penumpang. Artinya, akan ada potensi penumpukan sekitar 5.000 penumpang yang tidak terangkut," katanya.
Menurut dia, penumpukan penumpang arus balik selain menimbulkan masalah pada sistem transportasi kereta api, juga akan merugikan calon penumpang dari sisi keamanan serta kenyamanan.
"Potensi terjadinya tindak kriminal seperti pencopetan dan pembiusan akan meningkat jika terjadi penumpukan penumpang di stasiun," katanya.
Oleh karena itu, PT Kereta Api (KA) Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta mengimbau pemudik tidak kembali ke daerah asal perantauan secara bersamaan, guna menghindari penumpukan penumpang yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan merepotkan semua pihak.
"Pada setiap puncak arus balik Lebaran berpotensi terjadi penumpukan penumpang, dan karena itu kami imbau pemudik tidak kembali ke daerah asal perantauan secara bersamaan," kata Noor Hamidi.
Ia mengatakan pada H+6 sampai H+8 Lebaran diperkirakan puncak arus balik, sehingga pihaknya mengimbau para pemudik tidak secara bersamaan kembali ke daerah asal perantauan pada hari-hari itu.
Menurut dia, jika para pemudik secara bersamaan kembali ke daerah asal perantauan, akan terjadi penumpukan penumpang akibat tidak imbangnya antara kapasitas atau daya angkut kereta api dengan jumlah penumpang.
(ANT-158/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010