Asuncion (ANTARA) - Setelah langkah dramatis El Salvador menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, pertama di dunia, internet telah dipenuhi dengan desas-desus bahwa negara Amerika Latin lainnya mungkin akan mengikuti jejaknya: Paraguay.
Mereka yang mengembuskan desas-desus itu mungkin melenceng.
Anggota parlemen Paraguay Carlos Rejala, yang secara tidak sengaja memicu kegembiraan dengan cuitan pada awal Juni, mengatakan kepada Reuters pada Jumat (25/6) bahwa dia mendorong undang-undang untuk mengatur mata uang kripto, bukan menjadikannya alat pembayaran yang sah.
"Ini adalah tagihan aset digital dan berbeda dari El Salvador karena mereka menganggapnya sebagai mata uang legal dan di Paraguay tidak mungkin melakukan hal seperti itu," kata legislator ideologi tengah Rejala.
Sebelumnya pada Juni, menautkan ke sebuah cerita tentang perusahaan hiburan lokal yang berencana untuk menerima mata uang kripto, Rejala telah mencuit: "Ini Paraguay. Pada Juli kami akan membuat undang-undang! #Bitcoin", yang dipergunjingkan oleh beberapa pengguna media dan twitter.
Pria berusia 36 tahun itu, yang memimpin sebuah partai politik kecil dengan total empat kursi di Kongres, kini berusaha menggalang dukungan untuk meloloskan RUU yang mengatur aset digital. Dia sedang mengerjakan tiga rancangan undang-undang yang akan diajukannya pada 14 Juli.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengatakan pada Kamis bahwa undang-undang yang baru-baru ini disahkan yang membuat bitcoin sebagai pembayaran sah akan berlaku pada 7 September, menjadikan negara Amerika Tengah itu negara pertama di dunia yang mengambil langkah seperti itu.
Bukele mengatakan dia yakin proyek itu akan sukses dan bisa menjadi "lompatan ke depan bagi kemanusiaan" meskipun Bank Dunia telah menolak untuk menawarkan dukungan teknis dan Dana Moneter Internasional telah menyatakan keprihatinannya.
Di Paraguay, Rejala mengatakan bahwa meskipun tidak memiliki sesuatu seperti mayoritas di Kongres, anggota parlemen dengan partai lain tertarik dengan proposalnya dan dia yakin akan meraih persetujuan.
"Kami ingin regulator dan perbankan juga berpartisipasi agar warga Paraguay atau asing dapat beroperasi dengan aset tersebut secara legal, karena kami tahu bahwa transaksi ilegal ada di sini dan di negara lain," katanya.
"Kami ingin menjadi negara yang ramah kripto."
Sumber: Reuters
Baca juga: Bitcoin jatuh lebih jauh, China perketat tindakan keras atas kripto
Baca juga: Dolar sedikit menguat ketika perdebatan Fed tentang inflasi berlanjut
Baca juga: CoinShares: Bitcoin alami aliran keluar minggu keenam beruntun
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021