"Saya sedang menyiapkan pesanan ustad yaitu bubur ayam yang tidak berkuah dengan kurma untuk buka puasa nanti," kata orang dekat Ba`asyir, Hasyim Abdulah di Jakarta, Rabu.
Selain kurma dan bubur ayam, menu makan besar yang akan disantap oleh Ba`asyir adalah sop kambing yang juga akan dibawakan oleh Hasyim.
"Ustad makan bubur dan kurma saat berbuka puasa, saat sahur semalam makan sate kambing saya bawakan 20 tusuk, tapi hanya sepuluh yang dimakan dan sisanya diberikan ke yang lain," ujarnya.
Hasyim yang mengabdi pada Ba`asyir cukup lama, tiga kali Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mu`min ini masuk tahanan terkait kasus dugaan teroris, ia selalu setia melayani kebutuhan ustad.
Abu Bakar Ba`asyir ditangkap jajaran Polresta Banjar, tepat di depan markas Polresta Banjar, Senin (9/8) sekitar pukul 08.15 WIB.
Ba`asyir kemudian dibawa dengan menggunakan mobil Nopol L 3752 ED dengan dikawal mobil polisi Nopol 45-VII dan tiba di Mabes Polri Jakarta, Senin pukul 12.35 WIB.
Abu Bakar Ba`asyir ditangkap karena diduga menerima laporan rutin terkait rencana peledakan bom di Indonesia.
Ba`asyir, sempat memberikan ceramah di Masjid Al Ikhwanul Qorim, Jalan Babakan Priangan V Nomor 34 Bandung, Jumat (6/8) malam, sebelum ditangkap Densus 88 di depan Mapolresta Banjar.
"Penangkapan ini dilihat beberapa kalangan terkesan arogan, padahal ustad sudah tua jadi kenapa tidak dijemput di rumah saja, jangan seperti ini mengambilnya," kata Hasyim.
(T.S035/C004/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010