Jakarta (ANTARA) - Peretas menyalahgunakan popularitas kartun "Rick and Morty" untuk melakukan phishing dengan dalih memberikan episode terbaru serial tersebut.
"Para pelaku kejahatan siber selalu mencari peluang untuk mengeksploitasi minat pengguna terhadap sumber dan konten hiburan. Selama bertahun-tahun, kami mengamati aktivitas penipu online dalam membuat halaman palsu yang menawarkan streaming atau mengunduh film dan acara populer – dan ini tentunya menjadi sangat menarik ketika konten tersebut adalah hal yang paling dinantikan," kata pakar keamanan di Kaspersky, Mikhail Sytnik, dalam siaran pers, dikutip Sabtu.
Baca juga: Pakar keamanan siber temukan ratusan phising curi akun PUBG Mobile
Baca juga: Kominfo rencanakan buat verifikasi biometrik untuk registrasi SIM card
Kartun dewasa "Rick and Morty" baru saja memasuki musim kelima, episode terbaru diluncurkan beberapa hari yang lalu.
Penjahat siber menggunakan momen ini untuk melancarkan phishing mencatut nama "Rick and Morty".
Kaspersky menemukan setidaknya ada 350 berkas yang disamarkan sebagai film tersebut. Ketika diunduh, berkas akan mendistribusikan berbagai jenis malware, termasuk eksploit dan ranwsomware.
Sejumlah situs web juga digunakan untuk phishing, memancing untuk mencari data-data pribadi korban. Situs tersebut akan memuat beberapa menit salah satu episode "Rick and Morty", kemudian untuk menonton lebih lanjut, korban diminta untuk mendaftar.
Pencuri akan membuat laman untuk memasukkan data pribadi dan rincian kartu perbankan. Pelaku akan mengambil sejumlah uang dari bank dan film yang dijanjikan tidak pernah ada.
"penting untuk mengingat aturan dasar kebersihan digital. Kami menyarankan pengguna untuk memeriksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya menggunakan halaman web resmi untuk menonton film, serial, dan acara apapun," kata Sytnik.
Agar tidak termakan phishing, pastikan juga ekstensi berkas yang diunduh. Berkasa video tidak memiliki ekstensi .exe atau .msi.
Baca juga: Animasi "Rick and Morty" kuasai ruang dan waktu, tayang 21 Juni
Baca juga: Kominfo tanggapi kejadian "mass-tagging" tautan pornografi di Facebook
Baca juga: Kominfo bersama Kemendikbud ajak masyarakat waspada "phising"
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021