Assalammu'alaikum wr wb

Ustad, ana mau tanya, kira2 lebih afdol manakah kita ikut puasa berdasarkan hisab / hilal?

Misalkan lebih afdol berdasarkan hilal, ternyata pemerintah menetapkan berdasarkan hisab, kita harus ikut yang mana?

Kebetulan keluarga istri saya ikut salah satu ormas islam yang berpuasa dengan patok-an hisab. Jika afdolnya berpatok-an pada hilal, bolehkah 'demi menghormati keluarga', saya ikut puasa berdasarkan hisab dulu.

Lalu jika tahun2 depan saya sudah bisa menjelaskan dengan baik kepada mereka, barulah saya berpuasa berdasarkan hilal?

Seandainya ustad tidak keberatan, mhon dijelaskan juga sejarah hisab secara ringkas.

Mumpung mau ramadhan nih, smg menambah bekal ilmu kami untuk menyambutnya. Syukron



Assalamu alaikum wr.wb.

Berpuasa dan berbuka berdasarkan rukyat hilal atau hisab sama-sama memiliki dalil yang cukup kuat.

Namun lebih baik lagi jika mengikuti putusan pemerintah sebagai ulil amri. di mana mereka memutuskan berdasarkan hasil sidang itsbat yang diikuti oleh elemen berbagai organisasi dakwah.

Mengikuti keputusan pemerintah juga memberikan kemaslahatan lebih besar, terutama dalam menumbuhkan semangat kebersamaan sebagai ruh dari ibadah puasa dan hari raya.

Nabi saw bersabda, "Puasa adalah ketika kalian (semua) berpuasa, hari raya (fithr) ketika kalian berbuka, dan iedul adha ketika kalian berkurban." (HR at-Tirmidzi).


Wallahu a'lam bish-shawab.


Wassalamu alaikum wr.wb.

Pewarta: sifulan212@gmail.com (arif bud
Copyright © ANTARA 2010